Senin, 06 Maret 2017

Protes Sistem Rudal THAAD, China Larang Warganya Wisata ke Korsel


 
Protes Sistem Rudal THAAD, China Larang Warganya Wisata ke Korsel
Para warga China saat berwisata di Istana Gyeongbok di pusat Kota Seoul, Korea Selatan. Foto / REUTERS / Kim Hong-Ji
 
BEIJING - Seluruh warga China mulai bulan ini tidak akan dapat memesan tiket perjalanan atau tur ke Korea Selatan (Korsel). Otoritas terkait Beijing telah melarang warga China berwisata ke Korsel sebagai “pembalasan” atas rencana pengerahan sistem rudal Terminal High Altitude  Area Defense (THAAD) Amerika Serikat di Seoul.

Sejumlah media China melaporkan bahwa Administrasi Pariwisata Nasional China (CNTA) telah mengadakan pertemuan resmi dengan seluruh operator tur pada hari Kamis untuk memberitahu mereka tentang direktif terbaru ini.

Seluruh operator perjalanan telah diberitahu untuk menghapus semua pesanan tur yang telah dijual. Sumber yang mengetahui direktif rahasia CNTA juga mengungkapkan hal itu kepada Financial Times.

Wang Ki-young, seorang direktur di Kementerian Budaya Korsel yang dipaksa untuk mengadakan pertemuan darurat, mengatakan kepada wartawan bahwa larangan bewisata ke Korsel itu awalnya menargetkan agen-agen perjalanan yang berlokasi di Beijing. Namun, tak lama kemudian, larangan berlaku untuk seluruh agen perjalanan di negeri Tirai Bambu tersebut.

Pemerintah China belum secara resmi mengonfirmasi larangan bagi warganya untuk berwisata ke Korsel. Namun, China dalam beberapa hari ini telah mengekspresikan kemarahannya atas keputusan AS dan Korsel untuk menempatkan sistem rudal pertahanan THAAD di Seoul.

Sistem rudal canggih itu diklaim AS dan Korsel untuk membentengi Seoul dari serangan rudal balistik Korea Utara (Korut). Tapi, China dan Rusia menentangnya karena sistem rudal tersebut bisa merusak keseimbangan kekuatan di wilayah Asia.

”Daripada membuat spekulasi dari udara yang tipis atau mengisi diri dengan kecurigaan, lebih baik untuk mengindahkan suara masyarakat dan mengambil langkah-langkah efektif guna  menghindari hal-hal yang mempengaruhi hubungan China dan Korsel,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang di Beijing, ketika ditanya tentang hubungan Beijing dan Seoul setelah AS berencana menyebarkan sistem rudal THAAD di Korsel.

Menurut Organisasi Pariwisata Korea (KTO), lebih dari 8 juta warga China mengunjungi negara itu pada tahun lalu. Jumlah itu hampir setengah dari seluruh jumlah turis yang berwisata ke Korsel.

”Kami tidak dapat menemukan ide-ide yang baik terhadap langkah pemerintah China,” kata seorang pejabat terkait Korsel yang menolak diidentifikasi dalam sebuah wawancara dengan The Korea Times, yang dilansir Sabtu (4/3/2017).


Credit  sindonews.com