Wing Loong II yang siap diproduksi massal ini tidak hanya dioperasikan oleh militer China tapi juga rencananya akan diekspor.
Sejumlah negara yang masih dirahasiakan namanya , menurut Xinhua News Agency sudah memesan UAV Wing Loong II dalam jumlah besar.
Sebagai pesawat nirawak yang berfungsi untuk misi pengintaian sekaligus penghancur sasaran menggunakan rudal dan bom, Wing Loong II sudah sukses melaksanakan uji terbang perdana pada hari senin 27 Februari 2017 lalu.
Secara fisik UAV Wing Loong II memiliki wingspan sepanjang lebih dari 20 m dan bentuk fuselage yang mirip UAV MQ-1 Predator milik militer AS.
Mimpi China untuk memproduksi UAV bersenjata generasi mutakhir ini memang untuk menyaingi sekaligus memberikan efek deterrent bagi militer AS.
“Kehadiran Wing Loong II, memang bertujuan untuk mengguncang perkembangan teknologi intai dan militer yang dimiliki UAV. Kini kami sudah bisa memproduksinya secara massal dan siap bersaing dengan negara lain terutama AS,” papar Li Yidong, pemimpin proyek penggarapan dan rancangan Wing Loong II,
“Kami bahkan sudah mendapat pesanan dalam jumlah besar dari negara lain sebelum Wing Loong II melaksanakan penerbangan pertamanya,” tambah Yidong.
Credit angkasa.co.id