LONDON
- Ketua majelis rendah Parlemen Inggris memicu kontroversi setelah
menolak Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berpidato dihadapan
anggota parlemen selama kunjungannya ke Inggris. Trump dijadwalkan akan
melakukan kunjungan ke Inggris dalam waktu dekat untuk memenuhi
undangan Ratu Elizabeth II.
"Sebuah pidato oleh seorang pemimpin
asing untuk kedua majelis parlemen bukan merupakan hak otomatis. Ini
adalah sebuah kehormatan yang diperoleh," ucap Ketua House of Commons
John Bercow kepada anggota parlemen seperti dikutip dari USA Today, Selasa (7/2/2017).
"Sebelum
pemberlakukan larangan migran, saya sendiri telah sangat menentang
pidato oleh Presiden Trump di Westminster Hall. Setelah pengenaan
larangan migran, saya bahkan lebih sangat menentang," katanya lagi
"Saya
merasa sangat kuat bahwa perlawanan kita terhadap rasisme dan seksisme
dan dukungan kami untuk persamaan di depan hukum dan peradilan yang
independen menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam House of
Commons," pungkasnya.
Sebelimnya Presiden Trump menandatangani
perintah eksekutif kontroversial. Trump menangguhkan program pengungsi
AS dan imigrasi dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya Muslim.
Perintah eksekutif itu juga melarang tanpa batas warga Suriah masuk ke
AS.
Credit sindonews.com