Hubungan dan kerja sama kedua negara meningkat dalam setahun terakhir.
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi Nasrabadi. (VIVA.co.id/Rebecca Reiffi Georgina)
Dalam sambutannya, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi Nasrabadi, menyampaikan terima kasih dan menyebut Indonesia salah satu sahabat tertua Iran.
Perjalanan sejarah kedua negara dinilai penuh dengan persaudaraan dan interaksi positif. Beberapa tahun terakhir, terutama pascakesepakatan nuklir, interaksi keduanya berlanjut secara menyeluruh.
"Selama satu tahun terakhir banyak perkembangan positif dalam hubungan bilateral. Komisi bersama di bidang ekonomi dan perdagangan sudah ada, beberapa perjanjian telah disepakati dan pertukaran delegasi tinggi," kata Dubes Valiollah, di Jakarta, Kamis malam, 9 Februari 2017.
Ia lalu menyebut sejumlah kerja sama ekonomi kedua negara yang akan dan sudah berjalan. "Kami telah menandatangani kontrak jual beli elpiji. Iran telah menyuplai elpiji untuk Indonesia dan beberapa kargo telah dikirimkan ke Indonesia. Kontrak jual beli minyak bumi juga sudah (ditandatangani), kargo pertama Iran sedang dalam perjalanan ke sini," katanya.
Selain itu, pemerintah kedua negara juga telah membicarakan investasi listrik Iran di Indonesia yang jumlahnya mencapai 50 ribu megawatt. Tahun lalu, volume perdangangan keduanya meningkat 30 persen.
Di luar itu, lanjut Dubes Valiollah, PT Pertamina (Persero) sedang melakukan negosiasi dengan perusahaan BUMN Energi Iran untuk berinvestasi di dua ladang minyak mereka.
Dubes Valiollah menambahkan, saat ini Iran menjadi salah satu negara yang berpengaruh memimpin di wilayah Timur Tengah.
Iran telah mencapai pertumbuhan yang luar biasa di berbagai sektor seperti ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, politik, dan keamanan.
"Secara statistik, Iran berada pada peringkat pertama di kawasan dan urutan ke-16 di dunia dalam bidang ilmu pengetahuan," terangnya.
Credit VIVA.co.id