Senin, 07 November 2016

Serangan Cyber Barat Bantu Iran Kembangkan Program Anti Sabotase


 
Serangan Cyber Barat Bantu Iran Kembangkan Program Anti Sabotase
Foto/Ilustrasi/Istimewa
 
TEHERAN - Seorang pejabat nuklir Iran mengatakan bahwa serangan cyber Barat terhadap fasilitas nuklir Teheran membawa efek postif bagi negaranya. Iran mulai sadar untuk memulai bidang ilmiah baru guna menangkal aksi sabotase lebih lanjut.

"Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) berutang terima kasih kepada Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk serangan cyber pada industri nuklir Iran," kata Kepala AEOI, Ali Akbar Salehi, kepada kantor berita Tasnim seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (6/11/2016).

Salehi menambahkan bahwa negara itu tidak sewaspada sekarang sebelum cacing (worm) Stuxnet menyerang fasilitas nuklir Iran. "Serangan cyber yang membantu Iran memasuki bidang baru ilmu pengetahuan untuk menguji peralatan guna mendeteksi sabotase industri," kata Salehi.

Pada bulan September 2010, Iran mengatakan bahwa worm Stuxnet menginfeksi 30 ribu alamat IP di Iran. Namun, Kementerian Luar Negeri Iran membantah laporan bahwa worm tersebut telah merusak sistem komputer di pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu.

Stuxnet adalah worm mata-mata pertama yang ditemukan dan memprogram ulang sistem industri. Worm ini secara khusus menyerang sistem SCADA yang digunakan untuk mengontrol dan memonitor proses industri. Iran menuduh AS dan Israel berada di balik serangan itu.

"AEOI tengah memburu pelaku serangan cyber terhadap fasilitas nuklir negara untuk dimintai pertanggungjawabannya secara hukum," kata Salehi.



Credit  Sindonews