Dari ekspansi militer masif dimulai pada 1931 hingga kekalahan telak dari sisi Jepang oleh pasukan Sekutu pada 1945. Hirohito memerintah orang-orang Jepang dalam monarki absolut yang kekuatannya yang tetap tajam terbatas dalam praktek.
Setelah AS bom atom menghancurkan kota Jepang Hiroshima dan Nagasaki, Hirohito memutuskan untuk menyerah negaranya. Ia menjelaskan kepada orang-orang Jepang dalam pidato radio pertama kalinya bahwa sesuatu yang tak tertahankan harus tetap dijalani.
Di bawah pendudukan AS dan rekonstruksi pascaperang, Hirohito secara resmi dilucuti kekuasaannya dan dipaksa untuk meninggalkan keagungan kaisar. Meski demikian, ia tetap jadi boneka resmi negaranya sampai mangkat pada tahun 1989.
Credit REPUBLIKA.CO.ID