Rabu, 09 November 2016

Palestina Minta Israel Kembalikan Gulungan Laut Mati Asli dari Alkitab

 Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) yang ditampilkan di internet.
Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) yang ditampilkan di internet.
 
CB, TEPI BARAT -- Otoritas pemerintahan Palestina meminta agar pemerintah Israel mengembalikan Gulungan Laut Mati, atau salinan paling awal dari Alkitab Ibrani yang ditemukan di wilayah Palestina. Badan otoritas pemeritah Palestina yang mengontrol Tepi Barat menegaskan, tulisan-tulisan dari Alkitab Ibrani tersebut sebelumnya telah dicuri oleh Israel dari wilayah Palestina.

Israel memandang, Gulungan Laut Mati tersebut telah menjadi harta nasional yang menjelaskan akar warga Yahudi dan Nasrani di Tanah Suci itu. Dan Gulungan Laut Mati dianggap salinan kitab suci paling awal dari 10 Perintah Tuhan yang diyakini Yahudi dan Nasrani.

Namun bagaimanapun klaim Israel, Badan PBB untuk Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) telah meminta Israel untuk menyerahkan Gulungan Laut Mati yang juga salinan dari beberapa bagian Alkitab tersebut ke Palestina.  "Tulisan-tulisan yang ditemukan oleh penggembala Palestina di gua-gua yang berada di daerah Qumran, di gurun Yudea pada tahun 1947 merupakan bagian dari warisan Palestina," kata wakil Palestina untuk UNESCO, Munir Anis Nasser dilansir dari Ibtimes, Selasa (8/11).

Jerussalem Post sebelumnya melaporkan daerah Qumran, yang sekarang menjadi situs arkeologi, merupakan salah satu daerah pelestarian pemerintah Palestina. Dimana Palestina menginginkan wilayah itu terdaftar di bawah 'Negara Palestina' dan masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.

Langkah Palestina ini menyusul keberhasilan serangkaian resolusi UNESCO pada Oktober lalu yang menandakan kompleks keagamaan di wilayah Yerusalem sebagai al-Haram al-Sharif atau semata-mata tempat suci Muslim. Bukan Temple Mount seperti yang diinginkan Yahudi.

Namun, keinginan Palestina ini ditentang keras oleh delegasi Israel untuk UNESCO, Carmel Shama-HaCohen. "Ini adalah contoh lain dari provokasi dan 'hutzpah' dari Palestina yang mencoba untuk menulis ulang sejarah dan menghapus hubungan kita dengan tanah kami," kata Shama-HaCohen dilansir Times Of Israel.

Asal-usul dari Gulungan Laut Mati ditelusuri berasal dari abad ketiga sebelum masehi (SM). Bahkan diduga salinan aslinya berasal dari sebelum kehancuran Bait David kedua di Temple Mount.

Gulungan Laut Mati ini terdiri dari perkamen kulit hewan, dan sebagian besar ditulis menggunakan bahasa Ibrani. Meskipun sekitar 15 persen dari teks ditulis dalam bahasa Aram dan ada banyak bagian menggunakan bahasa Yunani.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID