Net/Angkasa
CB - Biarpun soal kualitas produk boleh jadi nomer sekian, siapapun harus mengakui kapabilitas desain dan produksi alutsista Tiongkok.
Belum lama ZTZ-99 memulai debutnya, ternyata Tiongkok memiliki tank kedua yang jarang terdengar bunyinya yang berkode ZTQ (Zhuangjia Tanke Qingxing – Tank Lapis Baja Ringan).
Jika ZTZ-99 diperuntukkan untuk Divisi lapis baja reguler, tank ZTQ didesain untuk medan dengan dukungan beban permukaan rendah seperti medan bersalju atau berlumpur yang terdapat di Wilayah Komando Militer Selatan dan Utara (Tibet).
Untuk medan yang berat tersebut, PLA menginginkan bobot tank yang seringan mungkin agar tidak mudah terjebak di kubangan lumpur.
Sebelumnya PLA menggunakan Type 62 yang bobotnya hanya 21 ton. Karena teknologinya sudah ketinggalan jaman, PLA pun mencari pengganti dalam bentuk ZTQ.
Pembuatan tank baru ini dikerjakan oleh institut no.201 dan institut no. 617, dengan desain institut no. 617 akhirnya memenangkan persaingan dan diproduksi oleh Norinco.
Oleh karena itu, Norinco sebagai pembuatnya mendesain sasis ringan, dimana bobot tank ZTQ konon hanya berada pada kisaran 30-35 ton, dengan bentuk yang mirip dengan ZTZ-99.
Tank ini menggunakan desain hull ringan seperti kendaraan tempur, dengan bagian sisi tegak lurus dan pada bagian bawah ditutup dengan slat dari bahan karet sebagai pelindung rantai dan sistem penggerak.
Posisi untuk palka pengemudi diletakkan di tengah, depan kubah, yang mengingatkan posisi penempatan pada ZTZ-99. Palka pengemudi tersebut dilengkapi dengan tiga periskop dengan cakupan hampir 180o
Melihat pada sistem penggeraknya, ZTQ memiliki enam pasang roda lincir alumunium dengan lima lubang (lightening cuts) yang dibungkus oleh sistem rantai logam tanpa tapak karet.
Belum lama ZTZ-99 memulai debutnya, ternyata Tiongkok memiliki tank kedua yang jarang terdengar bunyinya yang berkode ZTQ (Zhuangjia Tanke Qingxing – Tank Lapis Baja Ringan).
Jika ZTZ-99 diperuntukkan untuk Divisi lapis baja reguler, tank ZTQ didesain untuk medan dengan dukungan beban permukaan rendah seperti medan bersalju atau berlumpur yang terdapat di Wilayah Komando Militer Selatan dan Utara (Tibet).
Untuk medan yang berat tersebut, PLA menginginkan bobot tank yang seringan mungkin agar tidak mudah terjebak di kubangan lumpur.
Sebelumnya PLA menggunakan Type 62 yang bobotnya hanya 21 ton. Karena teknologinya sudah ketinggalan jaman, PLA pun mencari pengganti dalam bentuk ZTQ.
Pembuatan tank baru ini dikerjakan oleh institut no.201 dan institut no. 617, dengan desain institut no. 617 akhirnya memenangkan persaingan dan diproduksi oleh Norinco.
Oleh karena itu, Norinco sebagai pembuatnya mendesain sasis ringan, dimana bobot tank ZTQ konon hanya berada pada kisaran 30-35 ton, dengan bentuk yang mirip dengan ZTZ-99.
Tank ini menggunakan desain hull ringan seperti kendaraan tempur, dengan bagian sisi tegak lurus dan pada bagian bawah ditutup dengan slat dari bahan karet sebagai pelindung rantai dan sistem penggerak.
Posisi untuk palka pengemudi diletakkan di tengah, depan kubah, yang mengingatkan posisi penempatan pada ZTZ-99. Palka pengemudi tersebut dilengkapi dengan tiga periskop dengan cakupan hampir 180o
Melihat pada sistem penggeraknya, ZTQ memiliki enam pasang roda lincir alumunium dengan lima lubang (lightening cuts) yang dibungkus oleh sistem rantai logam tanpa tapak karet.
Terlihat jarak antar roda berbeda pada ZTQ, dengan posisi
roda lincir 1, 2, 3 lebih jarang dan 4, 5, 6 lebih rapat untuk
mengantisipasi bobot mesin yang lebih berat pada bagian belakang.
Sistem suspensinya konon sudah menggunakan suspensi hidropneumatik yang bisa menyesuaikan tinggi kendaraan dan sangat nyaman untuk medan berat, Mesin terpasang di bagian belakang dengan exhaust juga menghadap ke belakang.
Berbicara sistem perlindungan, ZTQ mengandalkan pada balok ERA (Explosive Reactive Armor) dan slat armor alias pagar pelindung. Balok ERA dapat ditemui di setiap sisi, dengan balok berbentuk bujur sangkar.
Balok serupa melindungi bagian glacis serta bagian depan kubah, yang berbentuk tajam seperti anak panah jika dilihat dari samping.
Sistem senjata utama yang digunakan pada ZTQ adalah meriam 105 mm Type 94.
Ini merupakan meriam berulir yang dikopi dari meriam legendaris Royal Ordnance L7 standar NATO. Meriam ini nampak sudah dilengkapi dengan bore evacuator, tetapi sepertinya belum memiliki muzzle reference system untuk meningkatkan akurasi penembakan.
Walaupun sudah dilewati oleh meriam 120mm di Barat, meriam 105 mm masih memiliki gigi untuk berlaga melawan MBT pada jarak 1-2 km, apalagi kalau menggunakan proyektil APFSDS generasi terbaru.
Pada bagian atas mantlet dilengkapi dengan sistem IFF untuk mengenali kawan dan lawan). Kubahnya sendiri memiliki dua palka, sebelah kiri untuk juru tembak, dan sebelah kanan untuk komandan.
Karena ukuran bustle yang kecil, patut diduga bahwa ZTQ baru ini menggunakan sistem pengisian amunisi otomatis dengan peluru disimpan di lantai kendaraan.
Sistem bidiknya terdiri dari sistem kamera bidik yang distabilisasi di depan palka juru tembak, dan sistem kamera panoramik yang bisa bergerak independen untuk komandan.
Sistem suspensinya konon sudah menggunakan suspensi hidropneumatik yang bisa menyesuaikan tinggi kendaraan dan sangat nyaman untuk medan berat, Mesin terpasang di bagian belakang dengan exhaust juga menghadap ke belakang.
Berbicara sistem perlindungan, ZTQ mengandalkan pada balok ERA (Explosive Reactive Armor) dan slat armor alias pagar pelindung. Balok ERA dapat ditemui di setiap sisi, dengan balok berbentuk bujur sangkar.
Balok serupa melindungi bagian glacis serta bagian depan kubah, yang berbentuk tajam seperti anak panah jika dilihat dari samping.
Sistem senjata utama yang digunakan pada ZTQ adalah meriam 105 mm Type 94.
Ini merupakan meriam berulir yang dikopi dari meriam legendaris Royal Ordnance L7 standar NATO. Meriam ini nampak sudah dilengkapi dengan bore evacuator, tetapi sepertinya belum memiliki muzzle reference system untuk meningkatkan akurasi penembakan.
Walaupun sudah dilewati oleh meriam 120mm di Barat, meriam 105 mm masih memiliki gigi untuk berlaga melawan MBT pada jarak 1-2 km, apalagi kalau menggunakan proyektil APFSDS generasi terbaru.
Pada bagian atas mantlet dilengkapi dengan sistem IFF untuk mengenali kawan dan lawan). Kubahnya sendiri memiliki dua palka, sebelah kiri untuk juru tembak, dan sebelah kanan untuk komandan.
Karena ukuran bustle yang kecil, patut diduga bahwa ZTQ baru ini menggunakan sistem pengisian amunisi otomatis dengan peluru disimpan di lantai kendaraan.
Sistem bidiknya terdiri dari sistem kamera bidik yang distabilisasi di depan palka juru tembak, dan sistem kamera panoramik yang bisa bergerak independen untuk komandan.
Terakhir, Norinco memamerkan tank
ringan baru berkode VT5 dalam pameran militer bergengsi China
International Aviation & Aerospace Exhibition 2016 di Zhuhai, yang
merupakan versi ekspor dari ZTQ dengan sejumlah perubahan.
VT5 menampilkan desain kubah yang lebih sederhana, dengan bentuk mengotak.
Boleh jadi, strategi Tiongkok menjual VT5 akan menangguk cuan yang tidak sedikit mengingat tren pasar kendaraan tempur dunia yang makin menjauh dari Main Battle Tank dan mendekat ke pendulum tank sedang dan ringan yang lebih mudah dan lebih murah untuk dimobilisasi ke titik-titik yang membutuhkan kehadiran militer.
VT5 menampilkan desain kubah yang lebih sederhana, dengan bentuk mengotak.
Boleh jadi, strategi Tiongkok menjual VT5 akan menangguk cuan yang tidak sedikit mengingat tren pasar kendaraan tempur dunia yang makin menjauh dari Main Battle Tank dan mendekat ke pendulum tank sedang dan ringan yang lebih mudah dan lebih murah untuk dimobilisasi ke titik-titik yang membutuhkan kehadiran militer.
Credit TRIBUNNEWS.COM