Pemaparan yang akan disajikan oleh
analis veteran karier intelijen AS itu akan mencakup operasi spionase
penyamaran dan rahasia metode pengumpulan data intelijen. (Reuters/Scott
Morgan)
Seorang pejabat intelijen mengatakan bahwa sesi pemaparan itu akan dimulai dalam waktu beberapa hari ke depan. Pemaparan yang akan disajikan oleh analis veteran karier intelijen AS itu akan mencakup operasi spionase penyamaran dan rahasia metode pengumpulan data intelijen.
Sementara Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) belum berkomentar, seorang mantan Wakil Direktur Badan Intelijen Pusat AS, John McLaughlin, sebagai salah satu orang yang akan melakukan pemaparan itu akhirnya angkat bicara.
Selama ini, Trump dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Gagasan-gagasan kebijakan yang ia kemukakan saat kampanye juga sangat berbeda dengan kebijakan pemerintah AS sebelumnya.
"Saya sudah melihat bagaimana perubahan yang terjadi ketika seorang capres menjadi presiden dan mengetahui betapa istimewanya tanggung jawab yang ia emban. Kami hanya berharap itu terjadi lagi," tutur McLaughlin.
Seorang mantan analis senior CIA, Paul Pillar, mengatakan bahwa pemaparan ini sangat penting. Pasalnya, Trump merupakan presiden terpilih yang nantinya akan bertanggung jawab atas semua kebijakan negara.
"Presiden terpilih sudah ditunjuk oleh rakyat Amerika dan dia adalah orang yang diketahui oleh intelijen akan menjabat selama empat tahun ke depan. Itu adalah alasan kuat untuk melakukan sesi pemaparan kepada presiden terpilih, layaknya dia memang sudah menjadi presiden," ucapnya.
Sebelumnya, Trump sudah mendapatkan pemaparan intelijen ketika ia dipastikan menjadi calon presiden dari Partai Republik. Dalam sesi tersebut, tim kecil intelijen menggambarkan garis besar ancaman dan isu kebijakan luar negeri yang dihadapi AS.
Sesi pemaparan sebelum pemilu tersebut mencakup beberapa informasi rahasia, tapi tak menjabarkan secara rinci mengenai operasi atau metode pengumpulan data intelijen.
Credit CNN Indonesia