Ilustrasi (Thinkstock)
Insiden itu terjadi kamp Baqaa, yang terbesar di negara yang relatif stabil tersebut.
Televisi Yordania, mengutip juru bicara pemerintah, Mohammad al-Momani, mengatakan bahwa insiden di Baqaa merupakan serangan teroris, dan terjadi pada Senin (6/6) pukul 07.00 waktu setempat.
Ia tak memberi penjelasan soal para penyerang, namuan hanya menambahkan, “Pasukan keamanan mengejar pelaku dan menyelidiki situasi dari serangan teroris.”
Seorang sumber resmi berhubungan dengan pihak keamanan mengatakan bahwa penyerang melaju ke gedung dan menembak dengan senapan mesin ke petugas sebelum mobilnya melesat pergi.
Pengungsi Palestina dan keturunannya memiliki persentase besar di antara tujuh juta populasi Yordania. Mereka melarikan diri pasca deklarasi Israel pada 1948.
Banyak analis politik yang telah memperingatkan tumbuhnya radikalisasi Islam di kamp-kamp pengungsi miskin Yordania akibat kurangnya peluang ekonomi.
Puluhan orang telah meninggalkan kamp Baqaa untuk bergabung kelompok militan Islam dan bertempur di Suriah dan Irak.
Awal tahun ini, beberapa simpatisan ISIS tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan di kota utara, Irbid.
Otoritas keamanan kemudian mengatakan mereka telah melakukan pencegahan serangan militan yang terkait dengan Suriah yang merencanakan serangan bunuh diri di pusat perbelanjaan dan gedung-gedung pemerintah.
Credit CNN Indonesia