Minggu lalu, sejumlah berita mengenai terobosan baru di bidang konstruksi mesin jet muncul di media secara bersamaan. Jurnalis melaporkan pembuatan bahan bakar khusus untuk kendaraan dan misil hipersonik, serta pembuatan mesin bebas oksigen untuk jet tempur PAK FA.
Kuzyuk juga menyebutkan bahwa sistem ini dapat menekan biaya produksi serta mengurangi bobot pesawat, karena pesawat tak lagi perlu memasang peralatan oksigen khusus, serta tak perlu menempatkan infrastruktur terestrial pendukung.
Namun, mesin starter bebas oksigen ini bukan hanya hemat biaya. Kehadiran mesin ini juga membuat Rusia selangkah lebih maju untuk menciptakan kendaraan hipersonik yang sangat membutuhkan teknologi mesin seperti ini.
AS juga baru saja menguji misil hipersonik mereka X-51, yang dalam uji coba terakhir dapat mencapai kecepatan stabil Mach 5,1. Sementara, Rusia tengah merancang senjata serupa, namun informasi terkait senjata tersebut sangat dirahasiakan. Bahkan, tak ada yang tahu nama atau kode produk yang masih dikembangkan ini.
Minggu lalu, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Jendral Dmitry Bulgakov menyebutkan bahwa ilmuwan Rusia telah mengembangkan formula bahan bakar baru yang dapat membuat kendaraan hipersonik melaju dengan kecepatan lebih dari Mach 5. Selain itu, media juga ramai memberitakan kesuksesan yang dicapai oleh para kimiawan Rusia, termasuk pembuatan bahan bakar ekonomis untuk rudal jelajah dan inovasi untuk menggantikan minyak dalam memproduksi komponen bahan bakar. Kini, Rusia tengah sibuk merancang bahan bakar baru untuk salah satu jet tempur tercepat miliknya, MiG-35 (MiG-31). Bahan bakar jet khusus telah dikembangkan untuk tipe pesawat ini agar dapat melaju dengan kecepatan mendekati Mach 3.
Kerja Sama dengan India
Berita paling jelas terkait progres pengembangan senjata hipersonik Rusia, anehnya, muncul di India.
Moscow Aviation Institute terlibat dalam pengembangan tersebut. Namun, pihak Rusia sepertinya tak akan mengumumkan perkembangan terbaru proyek-proyek hipersonik yang bekerja sama dengan India, dan mungkin Sudhir Mishra melebih-lebihkan dengan menyebutkan BrahMos akan menciptakan misil hipersonik pertama di dunia. AS tak lama lagi akan menciptakan protipe senjata tersebut, dan Rusia akan bergerak ke arah yang sama.
Credit RBTH Indonesia