Kamis, 15 Januari 2015

Pertahanan yang kredibel penting menurut pernyataan kepala staf militer Filipina

Peningkatan militer: Tentara Filipina berbaris sewaktu upacara pergantian komandan pada  markas besar Angkatan Bersenjata Filipina di Manila bulan Juli. [AFP]
Peningkatan militer: Tentara Filipina berbaris sewaktu upacara pergantian komandan pada markas besar Angkatan Bersenjata Filipina di Manila bulan Juli. [AFP]


Dengan berkembangnya ancaman keamanan regional dan tantangan yang mencakup situasi saat ini di Laut Tiongkok Selatan akan memaksa militer Filipina dimodernisasi pada tahun 2015, kata KSAD Filipina [AFP].
Meskipun militer tidak bersaing dengan tentara di kawasan, Jend. Gregorio Pio Catapang Jr. mengatakan bahwa pasukan Filipina setidaknya harus mampu memberikan pertahanan yang kredibel apabila mereka ditantang, khususnya jika hal itu terjadi di dalam wilayah mereka.
Desakan Catapang agar militer Filipina dipersenjatai secara layak disampaikan sewaktu perayaan ke-79 AFP tanggal 18 Desember. Presiden Benigno Aquino III berjanji bahwa akan lebih banyak aset serta perlengkapan yang akan diperoleh pasukan.
“Di tengah berkembangnya masalah keamanan regional yang semakin meruncing dan tidak pasti, AFP harus mengembangkan kemampuan pertahanan wilayahnya. Adalah penting bagi kita untuk menyesuaikan struktur pertahanan kita dan menyinkronkan sistem serta proses kita dalam rangka menggembleng Angkatan Bersenjata agar mampu memberikan postur pertahanan yang kredibel," kata Catapang.
Tank dan persenjataan
Jika tentara harus menggerakkan pertahanan yang kredibel, mereka harus dipersenjatai secara memadai, katanya. Militer akan menerima persenjataan yang meliputi kendaraan lapis baja, perlengkapan tempur dan helikopter penyerang, pesawat penunjang misi dan dua jet pemburu yang diperoleh dari Korea Selatan pada tahun 2015.
Ia yakin bahwa modernisasi akan membuat AFP "lebih tanggap dan bertanggung jawab sebagai angkatan bersenjata yang modern", yang mampu mempertahankan wilayah negara.
Selain pesawat udara dan senjata berat darat, militer pun akan mendapatkan tambahan dua fregat baru dan rencana pengembangan untuk memperoleh dua kapal selam diesel kelas menengah yang akan dikerahkan ke perairan yang tidak terlalu dalam antara kepulauan yang diklaim atau yang dihuni di Laut Tiongkok Selatan.
Memperoleh fregat seyogianya akan menambah kekuatan Angkatan Laut, yang sudah siap dioperasikan, kata Wakil Panglima AL Laksamana Muda Caesar Taccad, yang memberikan informasi terbaru tentang perolehan AL yang sedang berjalan pada malam peringatan hari jadi AFP.
Taccad mengatakan bahwa program modernisasi ini penting, karena Laut Tiongkok Selatan, di mana Filipina menghadapi Tiongkok yang agresif.
“Peristiwa di Laut Filipina Barat [Laut Tiongkok Selatan] sebenarnya mendesak perolehan tersebut. Ini tidak saja mendesak bagi kita, tetapi juga bagi semua rakyat Filipina dan seluruh negeri," katanya.
Mencederai musuh pada titik terlemahnya
Taccad mengatakan bahwa aset dan perlengkapan baru ini mungkin kecil apabila dibandingkan dengan yang dimiliki oleh Tiongkok dan militer lainnya di wilayah, tetapi ia menjamin bahwa ini akan cukup untuk membela wilayah negara secara kredibel dan kepentingannya di wilayah sengketa.
Ia mengatakan bahwa akuisisi ini merupakan produk yang sudah diteliti secara hati-hati dan cermat oleh para pemikir dan perencana militer, yang jika digunakan, dapat membela negara.
“Sistem pertahanan negara meliputi beberapa jenis kemampuan," kata Taccad, menambah militer tidak perlu mengimbangi kemampuan negara lain, tetapi hanya perlu untuk melakukan pencegahan yang kuat di Laut Tiongkok Selatan.
“Kami dapat mencapai tingkat yang diinginkan, sehingga kami dapat memberikan pencegahan yang diperlukan. Anda tidak perlu mengambil-alih kemampuan mereka, Anda hanya perlu mampu memperkirakan kemampuan mereka dan mampu secara mahir memanfaatkan kemampuan tersebut sehingga Anda dapat mencederainya di tempat yang paling menyakitkan, atau setidaknya merasakan kehadiran Anda," kata wakil panglima AL.
Modernisasi yang memadai akan tuntas sebelum masa jabatan Aquino berakhir
Sekretaris Pertahanan, Voltaire Gazmin, mengatakan hampir semua aset dan perlengkapan yang dibutuhkan akan disampaikan sebelum Aquino mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2016.
“Kecuali untuk semua jet tempur, apa pun yang kami rencanakan selama masa kepemerintahannya, kami akan menyiapkannya pada saat beliau mengakhiri masa jabatannya," katanya.
Kepala pertahanan mengatakan bahwa ada 33 proyek yang sudah berderet untuk dilaksanakan, mulai tahun lalu, dan seluruh proyek serta pengadaannya bernilai lebih dari P90,86 miliar [$2 miliar USD].
“Di bawah program ini, ada dua proyek yang sudah disetujui oleh presiden. Ini adalah perolehan 12 unit pesawat tempur pembuka serangan di permukaan, dan delapan unit helikopter tempur dengan total harga kontrak P23,6 miliar [$524,6 juta USD],” katanya.
“Hingga saat ini, total pembayaran yang dilakukan untuk kedua proyek ini berjumlah P9,74 miliar [$215,6 juta USD]. Persenjataan besar lainnya yang termasuk dalam Program Revisi Modernisasi AFP yaitu, sistem radar pengintaian pertahanan udara, pesawat patroli jarak jauh, pesawat pendukung udara dekat, pesawat C-130 Tango, helikopter perang anti-kapal selam, fregat, kendaraan serangan amfibi, dan beragam benda perlengkapan komunikasi dan sistem pertempuran malam hari," ia menambahkan.


Credit APDForum