Jumat, 08 Maret 2019

Putin Sebut Rusia Gagalkan Aksi Spionase Hampir 600 Mata-mata



Putin Sebut Rusia Gagalkan Aksi Spionase Hampir 600 Mata-mata
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Istimewa


MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dinas keamanan negara itu menghentikan hampir 600 agen asing dan personel intelijen tahun lalu. Ia menyatakan bahwa musuh berusaha untuk mencampuri urusan dalam negeri Rusia.

"Badan kontra intelijen bertindak efektif dan ofensif tahun lalu. Berkat operasi khusus yang berhasil, 129 staf staf dan 465 agen layanan khusus asing dihentikan," ujar Putin dalam rapat dewan Dinas Keamanan Federal (FSB) atau dinas intelijen Rusia, lembaga yang dipimpinnya sebelum menjadi Presiden.

Putin menambahkan bahwa badan-badan intelijen asing berusaha untuk meningkatkan kegiatannya di seluruh Rusia, mencari akses ke informasi tentang ekonomi negara, penelitian ilmiah dan teknologi.

"Seperti di masa lalu, sekarang, mungkin, mereka juga mencoba untuk mempengaruhi proses (politik) yang relevan di negara kita," katanya.

"Karena itu, kerja (intelijen) harus efisien, dilakukan setiap hari dan berdasarkan metode kerja modern," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Kamis (7/3/2019).

Dalam pidatonya, Putin tetap menyerukan personil keamanan untuk melindungi wirausahawan dari penegakan hukum yang "terlalu bersemangat."

"Penting juga untuk segera menanggapi pelanggaran hak-hak wirausaha oleh perwakilan individu dari lembaga penegak hukum, otoritas pengawasan dan kontrol," ucapnya.

"Saya berharap bahwa dalam otoritas Anda, Anda juga akan berkontribusi pada solusi dari tugas yang paling penting - untuk memastikan hak dan kepentingan wirausaha yang sah, dan tentu saja dari semua warga negara Rusia," tukasnya. 




Credit  sindonews.com