Kamis, 21 Maret 2019

Pasukan Antariksa AS akan Lawan Ancaman Senjata Hipersonik Rusia



Pasukan Antariksa AS akan Lawan Ancaman Senjata Hipersonik Rusia
Cuplikan video simulasi rudal dengan sistem hipersonik Avangard yang diumumkan Presiden Vladimir Putin 1 Maret lalu. Foto/Sputnik


WASHINGTON - Amerika Serikat akan menggunakan cabang baru militernya, Pasukan Antariksa, untuk melawan ancaman sistem senjata hipersonik yang sedang dikembangkan oleh Rusia dan China. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan Patrick Shanahan.

"Kami menyusun peta panduan, dan peta panduan ini adalah tentang bagaimana kami memanfaatkan antariksa untuk mengurangi ancaman terhadap Amerika Serikat," kata Shanahan dalam sebuah acara di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, seperti dikutip Sputnik, Kamis (21/3/2019).

"Elemen pertama dalam peta panduan adalah bagaimana kita melawan (senjata) hipersonik yang berisiko bagi penduduk pria dan wanita kami dan bagi tanah air kami," ujarnya.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menuduh Washington membuat aspirasi untuk membangun supremasi militer unilateral dan untuk melakukan penelitian serta mengembangkan senjata maju," kata Geng.

Komentar Geng tersebut merujuk pada pengumuman yang dibuat oleh Shanahan beberapa hari yang lalu bahwa Washington menciptakan Badan Pengembangan Antariksa (SDA) baru untuk mendefinisikan, memantau arsitektur antariksa yang digerakkan oleh ancaman di masa depan dan mempercepat pembangunan sambil mengurangi tumpang tindih birokrasi dan ketidakefisienan.

Pada akhirnya, SDA akan ditransfer ke Angkatan Antariksa AS yang diusulkan pemerintah Trump, meski perlu disetujui oleh Kongres terlebih dahulu.


Seperti yang diklaim Pentagon sebelumnya, China dan Rusia diduga telah menguji coba sistem peluncur hipersonik untuk senjata terbaru mereka. Dugaan itu mendorong Amerika Serikat dalam setahun terakhir untuk menghidupkan kembali upaya yang telah lama terhenti untuk mengembangkan senjata hipersonik.

Departemen itu juga menyebut Rusia dan China sebagai ancaman utama terhadap kemampuan antariksa AS. Dalam laporan mereka tentang pengembangan kemampuan Angkatan Udara, para pejabat Pentagon mencatat bahwa upaya akan fokus pada pengawasan global untuk penargetan rudal dan prioritas lainnya. 




Credit  sindonews.com