Jammu diklaim sebagai wilayah sengketa yang membuat perang antara India dan Pakistan.
CB,
JAMMU -- Ledakan granat terjadi di tempat pemberhentian bus di kota
Jammu, India pada Kamis (7/3) waktu setempat. Pihak berwenang India
mengatakan ledakan menyebabkan 18 orang terluka.
Ledakan ini termasuk serangan yang hanya selang beberapa pekan usai
kelompok militan yang berbasis di Pakistan menyerang paramiliter di
Kashmir. Saat itu, 40 polisi paramiliter tewas, sehingga memicu perang
di antara India dan Pakistan.
"Saya meminta semua orang
untuk tetap tenang. Kami berusaha mengejar untuk mendapatkan semua
petunjuk," ujar Kepala Kepolisian Jammu, MK Sinha pada Kamis.
Jammu
merupakan ibu kota dari negara bagian Jammu dan Kashmir. Wilayah ini
diklaim sebagai wilayah sengketa yang membuat perang antara kedua
negara, India dan Pakistan.
Jammu dan Kashmir dijadikan
resolusi pada pertemuan tingkat menteri Organisasi Kerja Sama Islam
(OKI) di Abu Dhabi pekan lalu. Resolusi itu meliputi Resolusi OKI yang
mengingatkan masyarakat internasional tentang kewajiban untuk memastikan
implementasi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK
PBB) soal perselisihan Jammu dan Kashmir.
Dalam konteks
situasi tak menentu di wilayah tersebut, negara-negara anggota OKI juga
telah mengadopsi resolusi baru yang disponsori oleh Pakistan. Resolusi
tersebut menyatakan keprihatinan besar atas pelanggaran India terhadap
wilayah udara Pakistan, dan menegaskan hak Pakistan untuk membela diri.
OKI juga mendesak India untuk menahan diri dari ancaman atau penggunaan
kekerasan.
Meski demikian, Kementerian Luar Negeri India
menolak resolusi tersebut. "Mengenai resolusi Jammu dan Kashmir,
pendirian kami konsisten dan terkenal. Kami menegaskan kembali bahwa
Jammu dan Kashmir adalah bagian integral dari India dan merupakan
masalah yang sepenuhnya internal bagi India," tulis MEA India dalam
sebuah pernyataan.