Jumat, 08 Maret 2019

Jurnalis Palestina: Israel Sombong, Suatu Hari Akan Dibom Nuklir



Jurnalis Palestina: Israel Sombong, Suatu Hari Akan Dibom Nuklir
Nasser Al-Laham, jurnalis Palestina yang memprediksi Israel akan dibom nuklir oleh seseorang yang marah terhadap kesombongan negara itu. Foto/JNS.org


RAMALLAH - Seorang jurnalis senior Otoritas Palestina (PA) memprediksi suatu hari nanti Israel akan dibom nuklir oleh seseorang yang marah karena kesombongan negara Yahudi tersebut. Dia tidak akan peduli jika hal itu benar-benar terjadi pada Israel.

"Saya percaya bahwa kegemaran sayap kanan telah menyebabkan Israel kehilangan akal, dan itu akan membayar harga untuk semua yang terjadi. Saya percaya bahwa ini tidak tergantung pada rudal Iran," kata jurnalis bernama Nasser Al-Laham itu dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Maan yang videonya diunggah di YouTube.

"Lebih jauh, tampaknya Israel ingin dimusnahkan oleh rudal nuklir. Mereka dapat terus menganggap diri mereka orang terkuat, tetapi suatu hari, seseorang yang marah akan datang dan menjatuhkan bom nuklir pada mereka, dan kita akan bangun dan tidak menemukan orang yang akan mengatakan 'Boker tov'," ujarnya, yang dilansir Israel National News, Selasa (5/3/2019). Boker tov adalah ucapan selamat pagi dalam bahasa Ibrani.

Alih-alih peduli jika Israel dibom nuklir, jurnalis itu justru akan menulis artikel tetang ketidakpeduliannya.

"Pada hari itu saya akan menulis artikel berjudul 'Lo Ichpat Li'. (Israel) telah menjadi begitu sombong dengan kekuatannya sehingga hari ini semua orang adalah musuhnya," ujarnya. Lo Ichpat Li adalah kalimat dalam bahasa Ibrani yang berarti "Saya tidak peduli".

Komentar jurnalis Palestina itu sebenarnya sudah diunggah ke saluran YouTube kantor berita Maan pada 16 Januari 2019. Namun, baru diterjemahkan oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI) beberapa hari lalu dan jadi pemberitaan media-media Israel hari ini.

Pada 2016, seorang ulama Arab Palestina dari Masjid Al-Aqsa juga mendesak umat Islam untuk menggunakan senjata nuklir untuk melenyapkan Israel dalam satu atau dua serangan.

Pejabat senior Palestina Jibril Rajoub juga pernah menyampaikan niatnya untuk membom Israel jika negaranya memiliki senjata nuklir.

Israel sendiri diyakini memiliki senjata nuklir, namun tak pernah bersedia mengonfirmasi. Pada tahun 2008, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter memperkirakan bahwa Israel memiliki setidaknya 150 senjata nuklir di gudang senjatanya. 

“AS memiliki lebih dari 12.000 senjata nuklir; Uni Soviet (Rusia) hampir sama; Inggris dan Prancis memiliki beberapa ratus, dan Israel memiliki 150 atau lebih," kata Carter.

Pada tahun 2014, Carter mempertimbangkan kembali perkiraannya. "Israel memiliki 300 atau lebih, tidak ada yang tahu persis berapa banyak," katanya mengacu pada jumlah stok senjata nuklir Israel.

Dalam pesan email pribadi, yang ditulis beberapa bulan sebelum kesepakatan nuklir Iran 2015 ditandatangani, dan bocor pada September 2016, mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell mengungkap jumlah sebenarnya hulu ledak nuklir Israel pada saat itu.

"Anak-anak di Teheran tahu Israel memiliki 200, semua ditargetkan di Teheran, dan kami memiliki ribuan," bunyi bocoran email Powell.

Selama pembicaraan program nuklir antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China), Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan kepada wartawan di PBB bahwa Israel memiliki sekitar 400 hulu ledak nuklir.




Credit  sindonews.com