Universitas Ibrani Yerusalem menerbitkan manuskrip Albert Einstein.
CB,
YERUSALEM -- Universitas Ibrani Yerusalem di Israel merilis manuskrip
ilmuwan Albert Einstein. Total ada 110 tulisan yang diperoleh
universitas bersama Crown-Goodman Family Foundation of Chicago. Semuanya
baru diterbitkan untuk pertama kali dalam rangka menandai hari lahir
Einstein yang ke-140 pada 14 Maret.
Seperti dilansir dari media Israel,
Haaretz, Kamis (7/3),
Einstein pada 12 Desember 1951 pernah menulis surat yang isinya
pengakuan bahwa dia masih belum berhasil memahami sifat kuantum cahaya
selama 50 tahun mencurahkan pemikiran fisikanya.
"Lima
puluh tahun mencurahkan pemikiran belum membawa saya untuk lebih dekat
pada pertanyaan apa itu partikel cahaya. Hari ini setiap orang bodoh
berpikir dia tahu jawabannya, tetapi dia sebetulnya membodohi dirinya
sendiri," tulis Einstein dalam surat itu.
Jauh sebelum
menulis itu, sejak 1916 Einstein juga telah membuat tiga karya ilmiah
mengenai penyerapan dan emisi cahaya oleh atom. Karya-karya ilmiah ini
menjadi konsep dasar teknologi laser.
Einstein juga pernah
menulis surat untuk sahabat karibnya, Michele Angelo Besso. Dalam surat,
dia menulis soal dirinya yang tidak bisa berbahasa Ibrani, bahasa nenek
moyang Yahudi. Ia merasa malu karena tidak tahu bahasa Ibrani. Namun,
peraih Nobel Fisika 1921 itu lebih suka dipermalukan ketimbang
memelajari bahasa tersebut.
"Sebagai seorang
goy
(non-Yahudi), Anda tak wajib memelajari bahasa nenek moyang kita.
Sementara saya sebagai santo Yahudi, harus malu pada kenyataan bahwa
saya hampir tidak tahu apa-apa, tetapi saya lebih suka dipermalukan
daripada memelajarinya," tulis Einstein dalam surat.
Surat
Einstein kepada Besso, yang menjadi salah satu dari 110 manuskrip itu,
ditulis dalam bahasa Jerman. Surat ini diperoleh Universitas Ibrani
Yerusalem dari seorang kolektor pribadi asal North Carolina, AS.
Besso
meninggal dunia pada 1955. Saat itu Einstein menyatakan, "Sekarang dia
(Besso) telah meninggalkan dunia yang aneh ini sedikit di depan saya.
Ini tidak berarti apa-apa. Orang-orang seperti kita, yang percaya pada
fisika, tahu bahwa perbedaan antara masa lalu, sekarang dan masa depan
hanya ilusi yang keras kepala."