WASHINGTON
- Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menyatakan jet tempur siluman
F-35C dinyatakan lulus uji coba dan kini sudah siap untuk tempur.
Pengumuman muncul setelah varian pesawat tempur mahal itu menjalani
pengujian dan pengembangan selama lebih dari dua dekade.
Dalam pengumumannya hari Kamis waktu setempat, Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan pesawat canggih itu telah mencapai Kemampuan Operasi Awal, yang berarti ia lulus tes yang tepat untuk diterbangkan dalam misi tempur.
Pengumuman disampaikan tak lama setelah skuadron pertama F-35C Angkatan Laut Amerika Serikat menyelesaikan kualifikasi untuk kapal induk USS Carl Vinson.
Dalam pengumumannya hari Kamis waktu setempat, Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan pesawat canggih itu telah mencapai Kemampuan Operasi Awal, yang berarti ia lulus tes yang tepat untuk diterbangkan dalam misi tempur.
Pengumuman disampaikan tak lama setelah skuadron pertama F-35C Angkatan Laut Amerika Serikat menyelesaikan kualifikasi untuk kapal induk USS Carl Vinson.
"F-35C
siap untuk operasi, siap untuk pertempuran dan siap untuk menang," kata
Wakil Laksamana DeWolfe Miller, komandan Naval Air Forces, seperti
dikutip CNN, Jumat (1/3/2019).
"Kami sedang menambahkan sistem senjata yang luar biasa ke dalam gudang Kelompok Tempur Kapal Induk kami yang secara signifikan meningkatkan kemampuan pasukan gabungan," lanjut Miller.
F-35C yang secara resmi dinyatakan siap tempur merupakan tonggak utama bagi Angkatan Laut dan kontraktor utama pesawat Lockheed Martin.
"Kami mengucapkan selamat kepada Angkatan Laut atas pencapaian Kemampuan Operasional Awal dengan armada F-35C," kata Greg Ulmer, Wakil Presiden Lockheed Martin dan manajer umum program F-35, dalam sebuah pernyataan.
"Tonggak sejarah ini adalah hasil dari dedikasi tak tergoyahkan dari pemerintah bersama kami dan tim industri yang berfokus pada pengiriman jet tempur paling mematikan, survivable, dan terhubung di dunia bagi personel pria dan wanita Angkatan Laut AS," imbuh dia.
Menurut Lockheed Martin, F-35 yang dianggap sebagai masa depan penerbangan militer, adalah pesawat yang mematikan dan serbaguna yang menggabungkan kemampuan siluman, kecepatan supersonik, kelincahan ekstrem, dan teknologi fusi sensor canggih.
"Kami sedang menambahkan sistem senjata yang luar biasa ke dalam gudang Kelompok Tempur Kapal Induk kami yang secara signifikan meningkatkan kemampuan pasukan gabungan," lanjut Miller.
F-35C yang secara resmi dinyatakan siap tempur merupakan tonggak utama bagi Angkatan Laut dan kontraktor utama pesawat Lockheed Martin.
"Kami mengucapkan selamat kepada Angkatan Laut atas pencapaian Kemampuan Operasional Awal dengan armada F-35C," kata Greg Ulmer, Wakil Presiden Lockheed Martin dan manajer umum program F-35, dalam sebuah pernyataan.
"Tonggak sejarah ini adalah hasil dari dedikasi tak tergoyahkan dari pemerintah bersama kami dan tim industri yang berfokus pada pengiriman jet tempur paling mematikan, survivable, dan terhubung di dunia bagi personel pria dan wanita Angkatan Laut AS," imbuh dia.
Menurut Lockheed Martin, F-35 yang dianggap sebagai masa depan penerbangan militer, adalah pesawat yang mematikan dan serbaguna yang menggabungkan kemampuan siluman, kecepatan supersonik, kelincahan ekstrem, dan teknologi fusi sensor canggih.
Jet,
yang mempertahankan kemampuan siluman, yang membuat radar musuh lebih
sulit mendeteksi, telah menjadi favorit Presiden Donald Trump, yang
telah memuji F-35 beberapa kali sebagai pesawat "tidak terlihat".
Namun, pesawat yang merupakan sistem senjata paling mahal dalam sejarah AS, juga telah menuai kritik tajam dalam beberapa tahun terakhir setelah menghadapi daftar panjang kemunduran, termasuk masalah dengan perangkat lunak, mesin dan sistem senjata.
Dan para kritikus terus mengekspresikan skeptisisme tentang kemampuan tempur F-35 meskipun mendapat kepastian dari para pemimpin militer AS yang mengatakan "kekusutan" sedang ditangani.
Namun, pesawat yang merupakan sistem senjata paling mahal dalam sejarah AS, juga telah menuai kritik tajam dalam beberapa tahun terakhir setelah menghadapi daftar panjang kemunduran, termasuk masalah dengan perangkat lunak, mesin dan sistem senjata.
Dan para kritikus terus mengekspresikan skeptisisme tentang kemampuan tempur F-35 meskipun mendapat kepastian dari para pemimpin militer AS yang mengatakan "kekusutan" sedang ditangani.
Credit sindonews.com