Selasa, 12 Februari 2019

Arab Saudi Dituduh Rancang Penghancuran Situs Gunung Sinai


Doubting Thomas Research Foundation percaya puncak Gunung Sinai berlokasi di Arab Saudi
Doubting Thomas Research Foundation percaya puncak Gunung Sinai berlokasi di Arab Saudi

CB, Jakarta - Arab Saudi diduga merancang penghancuran situs Gunung Sinai tempat Musa menerima 10 Perintah Tuhan atau setidaknya menyembunyikan situs itu dari negara-negara Barat yang dikhawatirkan akan dijadikan tempat pemujaan.
Lembaga penelitian mengenai Kristen, Doubting Thomas Research Foundation mengklaim bahwa puncak Gunung Sinai dimana Musa bertemu dengan Allah dalam kisah Keluaran berlokasi di Arab Saudi.

Namun, Arab Saudi disebut memblokade akses ke Gunung Sinai. Para peneliti kemudian melakukan kunjungan rahasia ke sana. Situs ini sengaja disembunyikan dari dunia dengan menggunakan pagar, aparat polisi, dan pasukan keamanan.

Dan ternyata situs Gunung Sinai telah masuk dalam rencana pembangunan megacity Neom Arab Saudi senilai US$ 500 miliar dalam beberapa tahun mendatang. Besar Megacity Neom diperkirakan 33 kali lebih besar dari kota New York di AS.

"Saudi sedang membangun kota super yang dirancang menjadi 33 kali luas New York. Jika kita semua tidak bertindak, pekerja konstruksi Saudi di kawasan ini akan merusak bukti kunci dan mencegah penggalian demi masa depan" kata analis peneliti Clarion Project, seperti dikutip dari Sputnik, 11 Februari 2019.
Otoritas Arab Saudi telah melakukan survei arkeologi di kawasan yang diklaim area Gunung Sinai, dan hasilnya Saudi membantah pernyataan kelompok peneliti tersebut.

Sejumlah peneliti Barat juga membantah penelitian Doubting Thomas Research Foundation bahwa Gunung Sinai berada di Arab Saudi.
"Tidak ada sejarah kredibel, bukti geografis, arkeologi atau Biblika tentang tesis bahwa Gunung Sinai berada di Jebel al-Lawz di Arab Saudi," lata peneliti Penciptaan, Gordon Franz seperti dikutip dari Daily Star.co.uk, Selasa, 11 Februari 2019.
Dibantah sejumlah peneliti, Doubting Thomas Research Foundation malah mengklaim telah menemukan situs Penyeberangan Laut Merah menuju Arab Saudi, tak jauh dari lokasi situs Gunung Sinai.


Credit  tempo.co