Israel mengancam menyerang pasukan Iran jika tidak meninggalkan Suriah.
CB,
LONDON -- Kepala Garda Revolusi Iran Mayor Jendral Mohammad Ali Jafari
mengatakan negaranya akan tetap mempertahankan pasukan mereka di Suriah.
Hal itu menantang ancaman Israel yang mengatakan akan menyerang mereka
jika tidak meninggalkan Suriah secepatnya.
"Republik
Islam Iran akan tetap mempertahankan penasihat militer, pasukan
revolusi dan senjata di Suriah," kata Jafari seperti dikutip kantor
berita
ISNA, Rabu (16/1).
Pada Selasa (15/1),
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan ancaman terhadap
Iran. Ia mengatakan pasukan Israel akan melanjutkan serangan mereka ke
pasukan Iran di Suriah jika mereka tidak segera keluar dari sana.
Jafari
mengatakan ancaman Netanyahu sebagai 'lelucuoan'. Jafari pun
memperingatkan pemerintah Israel 'tengah bermain-main dengan buntut
singa'. "Anda harusnya takut pada hari dimana rudal kami yang presisi
mengaum dan jatuh di kepala Anda," kata Jafari.
Iran dan
Rusia sudah mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad selama tujuh tahun
dalam berperang melawan pemberontak dan militan. Iran mengirim ribuan
pasukan mereka ke Suriah.
Sementara itu Israel semakin
khawatir musuh mereka Iran membangun markas militer jangka panjang di
Suriah. Israel mengatakan sudah melakukan hampir lebih dari 200 serangan
ke markas-markas Iran di Suriah selama dua tahun terakhir.