Jumat, 07 Desember 2018

Kapal Penghancur Amerika Dekati Rusia, Ada Apa?


Kapal penghancur AS, USS Jason Dunham, di Laut Hitam. Sputnik News
Kapal penghancur AS, USS Jason Dunham, di Laut Hitam. Sputnik News

CBVladivostok – Sebuah kapal perang penghancur milik Angkatan Laut Amerika Serikat berlayar di lepas pantai Rusia dekat dengan pangkalan Armada Pasifik di Vladivostok, Rusia.

 
Ini merupakan manuver pertama oleh AL AS sejak berakhirnya era Perang Dingin. Kapal Penghancur USS McCampbell berlayar mendekati Teluk Peter Agung atau Peter the Great Bay.
“Ini untuk menantang klaim laut berlebihan Rusia dan menegakkan hak-hak, kebebasan dan hukum untuk menggunakan kawasan Laut Jepang oleh AS dan negara lain,” kata Letnan Rachel McMarr, juru bicara untuk Armada Pasifik AS, dalam pernyataan seperti dilansir Russia Today pada Rabu, 5 Desember 2018.
AL AS menyebut tindakan ini sebagai “Operasi Kebebasan Navigasi”. Terakhir kali operasi sejenis digelar di kawasan ini pada 1987, yang merupakan puncak Perang Dingin antara Barat dan bekas Uni Sovyet.

McMarr mengatakan operasi ini untuk menunjukkan AS akan terbang, berlayar dan beroperasi di manapun hukum internasional mengizinkan. “Ini berlaku di Laut Jepang dan tempat lainnya di Bumi.”

Donald Trump tidak acuh saat melewati Vladimir Putin saat sesi foto KTT G20 di Argentina.[REUTERS]



Teluk Peter Agung ini menggunakan nama dari bekas kaisar pertama Rusia. Rusia membangun pangkalan Armada Pasifik di kawasan ini. Kehadiran kapal perang AS di kawasan ini, menurut Russia Today, sama persis jika kapal perang Rusia berlayar di lepas pantai San Diego, California, atau Pearl Harbour, Hawaii.


Washington tidak mengakui klaim teritorial Rusia atas Laut Jepang. Seorang pejabat AL AS mengatakan kepada CNN bahwa klaim laut itu jauh melebihi batas 12 mil yang dijamin oleh Konvensi PBB mengenai Hukum Laut atau UNCLOS. Rusia telah meratifikasi konvensi ini namun AS belum.
Namun, kehadiran kapal penghancur ini juga mengindikasikan Amerika berencana mengirim kapal perang ke Laut Hitam atau Black Sea dalam waktu dekat. CNN melansir seperti dikutip Sputnik News kemenlu AS telah mengirim pesan kepada pemerintah Turki bahwa kapal perang AS akan melewati Selat Bosporus dan Dardanelles.



Credit  tempo.co