Jaksa juga memerintahkan penangkapan terhadap Saud al-Qahtani, pembantu dekat MBS.
CB,
ANKARA -- Jaksa Istanbul Turki mengajukan surat perintah penangkapan
terhadap Saud al-Qahtani dan Jenderal Ahmed al-Asiri karena dicurigai
merencanakan pembunuhan terhadap jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Al-Qahtani
merupakan pembantu utama Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin
Salman (MBS). Adapun Jenderal Ahmed al-Siri adalah wakil kepala
intelijen asing Saudi.
Menurut informasi dari sejumlah pejabat Turki, kantor
kejaksaan Istanbul telah menyimpulkan ada kecurigaan kuat bahwa
al-Qahtani dan Jenderal al-Siri yang dipecat dari posisinya bulan lalu,
termasuk di antara tokoh-tokoh yang merencanakan pembunuhan terhadap
Khashoggi.
"Langkah jaksa penuntut untuk mengeluarkan
surat perintah penangkapan untuk Qahtani dan Asiri mencerminkan
pandangan bahwa Pemerintah Saudi tidak akan mengambil tindakan formal
terhadap orang-orang itu," kata seorang pejabat Turki pada Rabu (5/12).
Menurut
pejabat Turki itu, komunitas internasional tampaknya meragukan komitmen
Saudi untuk mengadili para pelaku pembunuhan Khashoggi. "Dengan
mengesktradisi semua tersangka ke Turki, tempat Jamal Khashoggi terbunuh
dan termutilasi, pihak berwenang Saudi dapat mengatasi masalah itu,"
ujarnya.
Saudi diketahui telah menahan setidaknya 11
tersangka pembunuhan Khashoggi. Lima di antaranya bahkan dituntut
hukuman mati. Namun Saudi belum memberikan keterangan tentang siapa otak
yang merencanakan pembunuhan Khashoggi.
Kendati demikian
Riyadh telah berulang kali membantah bahwa Pangeran MBS terlibat dalam
kasus tersebut. MBs memang kerap disebut sebagai tokoh yang merencanakan
pembunuhan Khashoggi.
Khahsoggi dibunuh di gedung
konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Jasadnya kemudian dimutilasi.
Namun hingga kini potongan tubuhnya belum ditemukan. Terdapat dugaan
bahwa tubuhnya telah dilenyapkan menggunakan zat asam.