Senin, 18 Desember 2017

Miliader Konservatif Chile Menang Pemilihan Presiden


Miliader Konservatif Chile Menang Pemilihan Presiden
Sebastian Pinera, Presiden terpilih Chile, Senin (18/12). (REUTERS/Ivan Alvarado)


Jakarta, CB -- Miliader konservatif Sebastian Pinera memenangkan pemilihan presiden Chile, setelah pesaingnya, Alejandro Guilier , dari kubu tengah kiri mengakui kekalahan,  Minggu (17/12).

Sebanyak 98,44 suara telah dihitung. Pinera, 68 tahun, memperoleh 54,57 persen dalam pemungutan suara putaran kedua. Adapun Guiller mendapat 45,43 suara. Para pendukung Pinera melihatnya sebagai sosok yang ramah terhadap dunia usaha.

"Menurut saya,  (terpilihnya) Pinera akan baik bagi investasi," kata Rosario Poma, 53 tahun, seorang pengusaha seperti dilansir Reuters, Senin (18/12).


Bulan-bulan kampanye menonjolkan perpecahan yang mendalam di negara yang pernah berada di kubu kiri. Mantan Presiden Pinera berupaya meraup dukungan pemilih yang lebih sentris dengan janji memotong pajak perusahaan, melipatgandakan pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di negeri produsen tembaga terbesar di dunia itu.




Dalam pidato pengakuan kekalahan di sebuah hotel di pusat kota Santiago, Guillier menyebut kekalahannya sebagai kekalahan telak. Dia mendesak para pendukungnya untuk mempertahankan reformasi progresif yang ditinggalkan Presiden Michelle Bachelet di masa jabatan kedua.

Banyak warga Chile memandang pilpres kali ini sebagai referedum atas kebijakan Bachelet, yang terfokus pada kesetaraan dan pendidikan yang lebih terjangkau, serta merombak aturan pajak.

Meskipun tak ada kandidat yang menandai  perubahan dramatis model ekonomi bebas Chile, kemenangan Pinera menggarisbawahi kecenderungan negara di Amerika Selatan itu ke arah kanan. Di tengah bangkitnya para pemimpin konservatif di Peru, Argentina dan Brazil.

Pinera menyebut Guillier, mantan penyiar televisi dan saat ini senator, sebagai kaum ekstrem di negara yang moderat. Dia menyatakan Guillier sama seperti Presiden Sosialis Venezuela Nicolas Maduro.

Proposal Pinera, kandidat favorit para investor, tampak ramah petambang di negara penghasil tembaga terbesar di dunia. Dia menjanjikan dukungan dan pendanaan yang stabil bagi perusahaan pertambangan pemerintah Codelco. Pinera juga berjanji untuk meringkas aturan yang menghambat proyek-proyek di bawah Bachelet.




Credit  cnnindonesia.com