Senin, 04 Desember 2017

Mantan penasihat Trump akui bohongi FBI soal Rusia


Mantan penasihat Trump akui bohongi FBI soal Rusia
Michael Flynn, mantan penasehat keamanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dalam persidangan terbuka di Washington DC mengakui kekeliruannya terlibat dalam informasi bohong ke Biro Investigasi Federal AS (FBI) terkait intelijen Rusia, Jumat (1/12/2017).



Washington (CB) - Mantan penasihat keamanan nasional bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donlad Trump, Michael Flynn, dalam persidangannya, Jumat (1/12), mengaku telah berbohong kepada Biro Investigasi Federal (FBI) soal kontak yang dilakukannya dengan Duta Besar Rusia Sergei Kislyak.

Sementara itu, jaksa mengatakan bahwa Flynn telah berkonsultasi dengan seorang pejabat senior pada tim peralihan kepresidenan Donald Trump sebelum ia berkomunikasi dengan duta besar tersebut.

Flynn pada Jumat muncul dalam persidangan di pusat kota Washington.

Ia menjadi anggota pertama pemerintahan Trump yang menyatakan bersalah melakukan kejahatan, yang terungkap dari penyidikan oleh kantor penasihat khusus AS soal dugaan upaya Rusia untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS pada 2016.

Flynn, yang purnawirawan jenderal Angkatan Darat dan anggota tim kampanye Trump, mengakui bahwa ia memberikan sejumlah keterangan palsu kepada FBI soal percakapannya dengan Duta Besar Kilsyak sebelum Trump menjabat sebagai presiden.

ABC News melaporkan bahwa Flynn, yang diancam hukuman penjara hingga lima tahun, siap bersaksi bahwa Trump telah memerintahkannya untuk melakukan kontak dengan Rusia sebelum Trump menjabat sebagai presiden.

Jika laporan itu benar, maka Trump berada di posisi yang tidak nyaman setelah dirinya membantah ada persekongkolan antara tim kampanyenya dan pihak Moskow.

Saham dan nilai tukar dolar AS menurun secara tajam setelah laporan ABC News tersebut. Indeks S&P jatuh 1,2 persen sementara dolar AS turun 0,4 persen.

Keputusan Flynn untuk bekerja sama dalam penyidikan yang dipimpin Penasihat Khusus Robert Mueller menandai perkembangan besar dalam penyelidikan, yang telah membayang-bayangi pemerintahan Trump sejak presiden asal Partai Republik itu mulai menjabat 20 Januari 2017.

Gedung Putih mengatakan bahwa pengakuan bersalah yang disampaikan Flynn pada Jumat itu hanya melibatkan Flynn sendiri.

Flynn dipaksa keluar dari jabatan di Gedung Putih pada Februari karena menyesatkan posisi Wakil Presiden Mike Pence soal pembicaraannya dengan duta besar itu.

Jika terbukti bahwa Trump memerintahkan Flynn untuk berbohong kepada FBI soal kontak yang dilakukannya dengan pejabat-pejabat Rusia, maka tindakan itu akan dianggap sebagai kejahatan. Namun, sejumlah pakar hukum tidak sepakat soal apakah presiden yang sedang berkuasa itu bisa dikenai dakwaan.

Banyak pihak mengatakan bahwa satu-satunya hukuman yang jelas bisa diterapkan kepada seorang presiden yang melakukan tindakan hukum adalah pemakzulan oleh Kongres, demikian laporan Reuters.

Menurut Undang-Undang Dasar (UUD) AS, pemakzulan memerlukan suara dukungan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dan dua-pertiga suara dukungan di Senat.


Credit  antaranews.com



Michael Flynn Akui Diminta Trump Kontak Rusia


Michael Flynn Akui Diminta Trump Kontak Rusia
Mantan penasihat keamanan nasional AS Michael Flynn bersiap untuk bersaksi bahwa Trump telah mengarahkannya untuk melakukan kontak dengan para pejabat Rusia. (AFP PHOTO/POOL/JORGE SILVA)


Jakarta, CB -- Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat Michael Flynn mengaku bersalah karena telah berbohong kepada FBI mengenai Rusia. ABC News menyebutkan, Flynn bersiap untuk bersaksi bahwa sebelum menduduki Gedung Putih, Presiden Donald Trump telah mengarahkannya untuk melakukan kontak dengan para pejabat Rusia.

Melansir Reuters, pada Jumat (1/12), Flynn, mantan pembantu utama kampanye Trump dan tokoh sentral dalam penyelidikan federal atas dugaan campur tangan Moskow dalam pemilihan presiden 2016 lalu, mengaku bersalah di bawah kesepakatan permohonan karena telah berbohong kepada FBI.

Keputusan Flynn untuk bekerjasama dengan investigasi yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Robert Mueller menandai eskalasi utama dalam sebuah penyelidikan yang menyelimuti administrasi Trump sejak politisi Partai Republik itu menjabat pada Januari lalu.




ABC News mengutip seorang sumber terpercaya yang menyatakan Flynn siap untuk bersaksi bahwa Trump mengarahkannya untuk melakukan kontak dengan orang-orang Rusia. Awalnya, itu disebut sebagai cara untuk bekerjasama membasmi kelompok ISIS di Suriah.

Belum jelas kapan Trump seharusnya memberitahu Flynn untuk menghubungi orang-orang Rusia dan apakah akan ada sesuatu yang ilegal dalam meminta kontak semacam itu.

Flynn mengaku bersalah karena membuat pernyataan palsu tentang kontak yang dilakukannya pada Desember dengan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kislyak selama masa transisi, setelah Trump terpilih sebagai kepala negara dan sebelum dia dilantik.

Dakwaan tersebut dapat mengantarkannya ke dalam jeruji besi selama lima tahun.



Gedung Putih menyatakan, permohonan pengakuan bersalah Flynn hanya melibatkan dirinya sendiri.

“Tidak ada permohonan pengakuan bersalah atau tuduhan yang melibatkan orang lain selain Tuan Flynn,” ujar Ty Cobb, pengacara Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan resmi.

Flynn dipaksa keluar dari jabatannya di Gedung Putih pada Februari lalu karena menyesatkan Wakil Presiden Mike Pence tentang percakapannya dengan Sergei Kislyak.

“Pernyataan-pernyataan palsu tersebut mencerminkan pernyataan-pernyataan palsu kepada para pejabat Gedung Putih yang mengakibatkan pengunduran dirinya pada Februari tahun ini," ujar Cobb.

Cobb menambahkan, permohonan pengakuan bersalah itu “membuka jalan untuk sebuah kesimpulan yang cepat dan masuk akal” bagi penyelidikan Mueller.



Moskow telah membantah sebuah kesimpulan badan intelijen AS yang menyebut mereka telah ikut campur dalam kampanye pemilihan dengan mencoba mempengaruhi suara dalam mendukung Trump.

Sementara, Trump juga telah membantah kolusi apapun dengan kampanyenya dan menyebut penyelidikan Mueller sebagai pencemaran nama untuknya.

Flynn mengatakan, keputusannya untuk mengaku bersalah dan bekerjasama dengan penyelidikan “dibuat demi kepentingan terbaik keluarga dan negara kita.”

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan firma hukum yang mewakilinya, Flynn pun mengatakan, “Menyakitkan untuk menanggung tuduhan palsu ‘pengkhianatan’ dan tindakan keterlaluan lainnya” dalam beberapa bulan terakhir. Namun, dia mengetahui bahwa “tindakan-tindakan yang diakuinya di pengadilan hari ini adalah salah.”


Credit  CNN Indonesia



Kushner, Menantu Trump Minta Michael Flynn Hubungi Rusia


Kushner, Menantu Trump Minta Michael Flynn Hubungi Rusia
Jared Kushner, menanti Presiden AS Donald Trump sekaligus Penasihat Senior Gedung Putih. Sumber CNN menyatakan Kushner memerintahkan mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn untuk menghubungi Rusia. (Reuters/Jonathan Ernst/File Photo)



Jakarta, CB -- Efek domino dari pengakuan mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn tampaknya akan segera bergulir. Flynn telah mengaku bersalah karena berbohong kepada badan intelijen federal Amerika Serikat (FBI). Kepada tim penyelidik, Flynn mengaku mendapat perintah dari anggota senior Tim Transisi Trump untuk menghubungi Rusia.

Adalah Jared Kushner, suami Ivanka Trump yang disebut-sebut sebagai anggota senior tersebut. Menantu Trump itu kini menjabat sebagai penasihat senior Gedung Putih.

Menurut informasi yang diterima CNN dari sumber yang dekat dengan isu tersebut, Kushner memerintahkan Flynn untuk menghubungi duta besar Rusia di Amerika Serikat, serta sejumlah anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK-PBB) lainnya, terkait voting tentang pemukiman ilegal Israel.


Pada sidang pemeriksaan Jumat (1/12), Flynn mengaku diperintahkan anggota senior tim transisi Trump untuk menghubungi sejumlah pejabat dari negara-negara anggota DK PBB, termasuk Rusia. Tujuannya untuk mengetahui apa sikap negara-negara itu terkait resolusi yang mengutuk aktivitas pembangunan permukiman ilegal Israel.

Sumber CNN menyatakan sejumlah pejabat termasuk Flynn, Reince Priebus, mantan Kepala Staf Gedung Putih dan Steve Banon, mantan penasihat senior Trump diperintahkan untuk menjegal voting resolusi DK PBB yang akan mengutuk pembangunan pemukiman ilegal Israel.

Dokumen pengadilan menjelaskan secara gamblang koordinasi antara Flynn dan penasihat Trump lainnya dalam menghubungi Rusia untuk mempengaruhi kebijakan internasional.

Flynn terancam hukuman maksimum lima tahun penjara, meski hakim menekankan bahwa mantan penasihat keamanan nasional Trump itu bisa dihukum lebih berat atau lebih ringan.


Adapun Kusher sendiri telah bertemu dengan tim khusus Robert Muller, yang menyelidiki soal keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016. "Kushner bekerja sama dengan seluruh penyelidikan terkait secara sukarela dan akan terus melakukan hal ini," kata Abbe Lowell, pengacara Kushner kepada CNN, Rabu lalu.

Menurut sumber CNN, pertemuan Kushner dengan tim Muller berlangsung kurang dari 90 menit. Tim Muller meminta Kushner untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan Kongres AS dan merinci sejumlah laporan media. Seorang sumber mengatakan percakapan itu secara prinsip bertujuan untuk menegaskan bahwa Kushner tidak punya informasi yang membebaskan Flynn.



Credit  CNN Indonesia


Trump Mengaku Tahu Penasihatnya Bohong ke FBI


Trump Mengaku Tahu Penasihatnya Bohong ke FBI
Donald Trump menyebut pemecatan Michael Flynn dilakukan karena mantan penasihat keamanan AS itu telah berbohong kepada FBI dan Mike Pence. (REUTERS/Lee Jin-man/Pool)



Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku sudah tahu mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn berbohong kepada Badan Investigasi Federal (FBI) dan Wakil Presiden Mike Pence.

Hal itu diungkapkan pada Sabtu (2/12), setelah Flynn mengaku bersalah karena berbohong kepada FBI terkait hubungannya dengan Rusia. Dia mengaku berhubungan dengan sejumlah pejabat Rusia karena diperintah oleh Trump.

Trump mengatakan dirinya memecat Flynn pada Februari lalu karena telah berbohong kepada FBI. Dia pun berkeras sebenarnya mantan penasihatnya itu tidak melakukan kesalahan apa-apa.


“Saya harus memecat Jenderal Flynn karena dia berbohong kepada wakil presiden dan FBI. Dia telah mengaku bersalah atas kebohongan tersebut,” ujar Trump melalui akun Twitter.

“Ini memalukan karena tindakannya selama masa transisi itu sah. Tidak ada yang bisa disembunyikan!”

Trump menganggap kontak yang dilakukan Flynn pada Desember 2016 lalu dengan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kislyak adalah hal yang wajar. Kontak itu dilakukan selama masa transisi setelah Trump terpilih dan sebelum dilantik jadi presiden.



Pada Jumat lalu, Flynn mengaku bersalah berbohong dengan FBI tentang kontak yang dilakukannya dengan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kislyak selama masa transisi.

Flynn merupakan figur paling senior yang didakwa dalam investigasi yang dipimpin Penasihat Khusus Robert Mueller mengenai dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun lalu.

"Apa yang telah ditunjukkan bukanlah kolusi, tidak ada kolusi," kata Trump kepada wartawan saat dia meninggalkan Gedung Putih untuk perjalanan ke New York. "Sama sekali tidak ada kolusi, jadi kami sangat senang."



Gedung Putih sebelumnya telah menyatakan, permohonan pengakuan bersalah Flynn hanya melibatkan dirinya sendiri --tanpa ada paksaan dari pihak lain.

“Tidak ada permohonan pengakuan bersalah atau tuduhan yang melibatkan orang lain selain Flynn,” ujar Ty Cobb, pengacara Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan resmi.

Flynn diminta mundur dari jabatannya di Gedung Putih pada Februari lalu karena dianggap menyesatkan Mike Pence tentang percakapannya dengan Sergei Kislyak.

“Pernyataan-pernyataan palsu tersebut mencerminkan pernyataan-pernyataan palsu kepada para pejabat Gedung Putih yang mengakibatkan pengunduran dirinya pada Februari tahun ini," ujar Cobb.

Cobb menambahkan, permohonan pengakuan bersalah itu “membuka jalan untuk sebuah kesimpulan yang cepat dan masuk akal” bagi penyelidikan Mueller.



Credit  CNN Indonesia