Sejumlah saksi mata menyebut pelaku insiden Las Vegas menghujani tembakan dari atas gedung. (David Becker/Getty Images/AFP)
Sejumlah saksi mata melaporkan serangkaian tembakan terdengar selama lebih dari 10 menit dan bersumber dari lantai atas gedung hotel.
"Kami berada di baris depan panggung konser dan seketika langsung merunduk saat terdengar serangkaian letupan. Tembakan senjata berlangsung selama 10-15 menit, tidak berhenti," papar Rachel Dekerf bersama dua rekannya yang berada di tempat kejadian.
Sementara itu, beberapa saksi lainnya mengatakan sekitar 50 tembakan terdengar selama menit-menit mencekam itu.
Situasi di sekitar Mandalay Bay Center pun berubah kacau, sebagian besar orang di tempat itu merasa panik entah harus diam di tempat atau menjauh dari sumber tembakan.
"Saya pikir itu adalah bunyi kembang api yang menyala tapi itu terjadi berulang kali. Ketika bunyi letupan terdengar ketiga kalinya, kami sadar ada hal yang tidak beres," ucap Storme Warren, penyiar radio SiriusXM yang tengah meliput festival musik tersebut.
Suasana saat penembakan di Las Vegas. (David Becker/Getty Images/AFP)
|
Sementara itu, seorang petugas konser mengatakan kepada CNN bahwa semua orang di tempat kejadian segera merunduk dan berbaring di tanah sambil berusaha keluar dari jangkauan sang penembak.
"Semua orang bersembunyi di mana-mana, di bawah bangku, di mana pun sebisa mereka. Sebagian lainnya menyuruh kami berlari secepat mungkin untuk kabur menjauh dari sumber tembakan," katanya.
Sejauh ini, kepolisian metropolitan Las Vegas melaporkan aparat berhasil melumpuhkan seorang pelaku yang akhirnya tewas di lantai 32 Mandalay Bay Hotel.
Sejauh ini, polisi menganggap kejadian ini merupakan serangan "lone wolf" dan belum mempertimbangkan mencari tersangka lainnya.
Namun, Polisi hendak memeriksa rekan pelaku yang diketahui merupakan seorang perempuan asal Asia bernama Marilou Danley. Saat ini, Danley baru saja ditemukan polisi.
Pihak berwenang sejauh ini pun belum bisa merilis identitas para korban tewas dan terluka dalam kejadian tersebut.
Kedutaan Besar RI di Washington DC mengatakan pihaknya terus mengikuti perkembangan polisi mengenai untuk mengetahui apakah ada warga Indonesia yang menjadi korban dalam insiden ini.
"Saat ini, sedang berlangsung proses cross check ke rumah sakit dan kepolisian. Sementara ini, pihak rumah sakit belum dapat merilis data korban secara detil untuk mengetahui kewarganegaraan para korban," kata staf Pensosbud KBRI Washington, Muhammad Al Aula saat dikonfrimasi CNNIndonesia.com.
Credit cnnindonesia.com