PM Prayuth Chan-ocha menyatakan Thailand akan menggelar pemilu November 2018. (REUTERS/Jorge Silva)
Prayuth, pemimpin pemerintahan junta atau Dewan Nasional Keamanan dan Ketertiban, mengatakan tanggal pasti pemungutan suara akan diumumkan pada Juni 2018. Pihaknya telah berulang kali menunda pemilihan karena kekhawatiran terkait perubahan konstitusi dan isu keamanan.
"Sekitar Juni kami akan umumkan tanggal pemilu berikutnya," kata Prayuth di Bangkok, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (10/10).
"Pada November kita akan menggelar pemilu."
Tahun lalu, Prayuth menyatakan akan menggelar pemilu 2017 ini. Pernyataan ini terlontar di tengah kekhawatiran penundaan pemilu akibat peresmian rancangan konstitusi yang diajukan militer dan disetujui warga lewat referendum.
"Tahun 2017, 2017, 2017," kata Prayuth tampak kesal karena diberondong pertanyaan oleh para wartawan soal kapan pemilu akan digelar, kala itu.
|
Saat itu, pamor Yingluck terus menurun karena terganjal tuduhan korupsi skema subsidi beras yang dinilai membuat Thailand tak lagi menjadi eksportir gandum nomor satu ke India pada 2014.
Namun, pendukung Yingluck menilai tuduhan ini merupakan taktik pemerintah junta militer untuk membatasi pengaruh dirinya dan keluarga Shinawatra.
|
Credit cnnindonesia.com