CB, California - Sebuah objek luar angkasa bernama 2016 HO3, yang kerap disebut sebagai bulan kedua bumi, mulanya diperkirakan sebagai sampah antariksa. Ini adalah asteroid yang pertama kali ditemukan pada 27 April 2016.
Objek ini dikonfirmasi sebagai asteroid setelah peneliti melakukan pengamatan melalui salah satu teleskop terbesar di dunia. Asteroid ini sebenarnya tidak bergerak mengitari bumi melainkan mengelilingi matahari. Hanya saja, jalur orbit dari asteroid ini bersinggungan dengan jalur bumi.
Asteroid ini diperkirakan berada 38-100 jarak lunar (15 juta-31 juta kilometer) dari bumi. "HO3 dekat dengan bumi, ukurannya kecil, kemungkinan tidak lebih besar dari 100 kaki, membuatnya sangat menantang untuk dipelajari," ucap Vishnu Reddy, seorang asisten profesor di Lunar and Planetary Laboratory, Universitas Arizona.
"Pengamatan kami menunjukkan bahwa HO3 berotasi setiap 28 menit sekali dan terbuat dari bahan serupa asteroid."
Para ilmuwan percaya asteroid ini telah mendampingi bumi selama
beberapa dekade namun tidak diperhatikan karena memiliki jalur yang
tidak membahayakan bumi. Mereka juga percaya bahwa asteroid tersebut
akan terus bersama bumi hingga beberapa abad ke depan karena jalurnya
yang stabil.
Objek ini dikonfirmasi sebagai asteroid setelah peneliti melakukan pengamatan melalui salah satu teleskop terbesar di dunia. Asteroid ini sebenarnya tidak bergerak mengitari bumi melainkan mengelilingi matahari. Hanya saja, jalur orbit dari asteroid ini bersinggungan dengan jalur bumi.
Asteroid ini diperkirakan berada 38-100 jarak lunar (15 juta-31 juta kilometer) dari bumi. "HO3 dekat dengan bumi, ukurannya kecil, kemungkinan tidak lebih besar dari 100 kaki, membuatnya sangat menantang untuk dipelajari," ucap Vishnu Reddy, seorang asisten profesor di Lunar and Planetary Laboratory, Universitas Arizona.
"Pengamatan kami menunjukkan bahwa HO3 berotasi setiap 28 menit sekali dan terbuat dari bahan serupa asteroid."
Credit TEMPO.CO