Senin, 23 Oktober 2017

Menhan AS Bawa Isu Ancaman Korut dalam Tur Asia


Menhan AS Bawa Isu Ancaman Korut dalam Tur Asia 
Menhan AS James Mattis bakal membawa isu ancaman rudal dan nuklir Korut dalam tur kenegaraannya yang dimulai pekan ini di Filipina. (AFP Photo/Roslan Ramlan)


Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis mengatakan akan berdiskusi dengan sekutu terkait ancaman peluru kendali dan nuklir Korea Utara dalam tur kenegaraannya ke Asia yang dimulai di Filipina, pekan ini.

“Saya akan berbicara dengan sejumlah mitra saya untuk mendiskusikan krisis keamanan di kawasan yang terjadi karena provokasi sembrono Korut. Namun, kami tetap menekankan rasa hormat AS kepada sekutu menyangkut nilai-nilai kebersamaan seperti kedaulatan, integritas teritorial, dan kebebasan bernavigasi,” kata Mattis kepada wartawan saat tiba di Filipina, Senin (23/10).

Selain Filipina, Mattis dijadwalkan akan bertandang ke sejumlah negara di Asia lainnya seperti Thailand dan Korea Selatan. Mantan Jenderal angkatan laut AS itu diperkirakan akan bertemu Menhan Jepang dan Korsel hari ini di Manila.


Diberitakan Reuters, Mattis yang selama ini mengutamakan diplomasi dalam penyelesaian krisis nuklir Korut juga direncanakan akan bertemu dengan para mitranya dari negara anggota ASEAN.

Setelah bertandang ke Filipina Mattis dijadwalkan akan berkunjung ke Thailand mewakili delegasi AS dalam upacara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej.

Terakhir, dia direncanakan akan mengunjungi Seoul untuk membicarakan isu keamanan di kawasan secara lebih spesifik dengan rekannya, Menhan Song Young-moo.


Kunjungan tersebut dilakukan beberapa hari menjelang tur kenegaraan perdana Presiden Donald Trump ke Asia.

Hal ini dilakukan di tengah pergolakan krisis nuklir di Semenanjung Korea menyusul uji coba nuklir Korea Utara untuk keenam kalinya pada awal September lalu.

Sejak itu, AS bersikap keras terhadap Korut. Dalam pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa beberapa waktu lalu, Trump bahkan tak segan menyebut Jong-un sebagai “pria roket yang tengah berada dalam misi bunuh diri.”

Trump bahkan mengisyaratkan bahwa opsi militer atau perang menjadi satu-satunya jalan yang bisa membungkam ambisi nuklir Korut, langkah yang selama ini dihindari masyarakat internasional.


Saling lontar ancaman perang hingga hinaan antara Trump dan Kim Jong-un pun tak terhindarkan. Satu di antaranya adalah ancaman Korut yang menyatakan akan meluncurkan peluru kendali ke Guam, salah satu wilayah AS di Pasifik, jika Amerika terus mengancam.





Credit  cnnindonesia.com