SYDNEY
- Seorang pejabat senior militer Angkatan Darat Amerika Serikat (AS)
mendesak Australia untuk memilih jadi sekutu kuat AS atau menjalin
hubungan yang lebih erat dengan China. AS kini minta Australia mengambil
sikap yang lebih keras untuk menentang klaim China atas kawasan Laut
China Selatan.
”Saya pikir Australia perlu membuat pilihan. Itu
sangat sulit untuk berjalan dalam baris ini baik-baik saja antara
menyeimbangkan aliansi dengan AS dan keterlibatan ekonominya dengan
China,” kata Asisten Kepala Staf Angkatan Darat AS, Kolonel Tom Hanson
kepada lembaga penyiaran radio Australia, Kamis (1/9/2016).
”Akan
ada keputusan yang harus diambil, mana yang lebih vital untuk
kepentingan nasional bagi Australia,” katanya. Meski demikian, desakan
itu dia sebut sebagai pandangan pribadi dan belum tentu sama dengan
pandangan resmi Pemerintah AS.
Komentar itu menyusul publikasi
dari dokumen parlemen AS yang memperingatkan anggota parlemen Australia
untuk mengatasi motif China di wilayah Laut China Selatan dengan
hati-hati.
Australia selama ini merupakan sekutu setia AS. Namun,
sejak konflik sengketa Laut China Selatan memanas, Beijing telah
“membidik” Canberra sebagai lawan vital setelah Australia ikut mendukung
kebebasan bernavigasi di Laut China Selatan yang dikampanyekan AS.
Australia
sendiri belum melakukan pelayaran dalam mendukung kebebasan bernavigasi
di Laut China Selatan, terutama sejak China mengancam akan melumpuhkan
Australia melalui sektor ekonomi.
Seorang juru bicara untuk
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menolak mengomentari rencana
Australia di masa depan soal klaim China di Laut China Selatan.
”Jelas,
China percaya bahwa mereka memiliki kesempatan dan mereka merasa
memberdayakannya untuk mencemoohkan itu,” imbuh Kolonel Hanson, seperti
dikutip Reuters.
Credit Sindonews