RAMALLAH
- Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan, pemerintah
Palestina saat ini mulai memikul tanggung jawabnya di Jalur Gaza.
Ramallah mulai pegang kendali atas Gaza, setelah Hamas sepakat untuk
membubarkan pemerintahan mereka di Gaza, sebagai syarat pembicaraan
damai.
Berbicara di sebuah rapat kabinet di Ramallah, Hamdallah mengatakan bahwa pemerintah akan membentuk sejumlah komite menteri untuk mengawasi penyerahan pos perbatasan, keamanan, dan departemen pemerintah di wilayah yang telah diperintah oleh kelompok Hamas sejak 2007.
"Komite juga akan menindaklanjuti dan menangani masalah administratif dan hukum dari keretakan antar kedua pihak di Palestina," ucap Hamdallah, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (27/9).
Hamdallah sendiri dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Gaza dalam waktu dekat. Dia berada di Gaza untuk memimpin sebuah rapat kabinet untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
Seperti diketahui, telah terjadi perpecahan selama satu dekade terakhir antara Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak Hamas menguasai daerah kantung pantai, menyusul perselisihan internal yang dipicu oleh kemenangan Hamas dalam pemilihan tahun 2006, yang ditolak oleh kelompok Fatah dan masyarakat internasional.
Meskipun beberapa putaran perundingan persatuan, kesepakatan tentang pemerintah persatuan untuk mengakhiri perpecahan antara Gaza dan Tepi Barat belum diimplementasikan sebelumnya.
Hamas pekan lalu telah menyepakati sejumlah syarat untuk diadakannya pembicaraan damai, yang merupakan awal dari pembicaraan mengenai pemerintah persatuan, dan juga pemilu selanjutnya di Palestina.
Berbicara di sebuah rapat kabinet di Ramallah, Hamdallah mengatakan bahwa pemerintah akan membentuk sejumlah komite menteri untuk mengawasi penyerahan pos perbatasan, keamanan, dan departemen pemerintah di wilayah yang telah diperintah oleh kelompok Hamas sejak 2007.
"Komite juga akan menindaklanjuti dan menangani masalah administratif dan hukum dari keretakan antar kedua pihak di Palestina," ucap Hamdallah, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (27/9).
Hamdallah sendiri dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Gaza dalam waktu dekat. Dia berada di Gaza untuk memimpin sebuah rapat kabinet untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
Seperti diketahui, telah terjadi perpecahan selama satu dekade terakhir antara Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak Hamas menguasai daerah kantung pantai, menyusul perselisihan internal yang dipicu oleh kemenangan Hamas dalam pemilihan tahun 2006, yang ditolak oleh kelompok Fatah dan masyarakat internasional.
Meskipun beberapa putaran perundingan persatuan, kesepakatan tentang pemerintah persatuan untuk mengakhiri perpecahan antara Gaza dan Tepi Barat belum diimplementasikan sebelumnya.
Hamas pekan lalu telah menyepakati sejumlah syarat untuk diadakannya pembicaraan damai, yang merupakan awal dari pembicaraan mengenai pemerintah persatuan, dan juga pemilu selanjutnya di Palestina.
Credit sindonews.com