RAQQA
- ISIS merilis rekaman audio terbaru dari pemimpin mereka, Abu Bakr
al-Baghdadi, yang berisi seruan bagi pengikutnya agar memerangi pihak
yang dia sebut sebagai “kafir”. Perilisan pesan suara itu sebagai
pembuktian bahwa al-Baghdadi masih lolos dari maut.
Rekaman audio berdurasi 46 menit itu dirilis melalui Al-Furqan, sebuah media yang dijadikan alat propaganda kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Ini merupakan rekaman suara terbaru al-Baghdadi sejak November 2016. Belum jelas kapan rekaman itu dibuat.
Tapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa rekaman suara pemimpin ISIS itu benar-benar baru. Salah satunya, komentar al-Baghdadi perihal ancaman perang Korea Utara (Korut) terhadap Amerika Serikat.
Menurutnya, acaman dari Korut itu membuktikan bahwa pengaruh AS mengalami penurunan. ”Oh tentara pendukung Islam dan khalifah di mana saja, intensifkan serangan berturut-turut, dan termasuk ke markas media kafir dan pusat perang ideologis di antara target Anda,” bunyi suara pemimpin ISIS itu, seperti dikutip New York Times, Jumat (29/9/2017).
”Lanjutkan operasi jihad dan berkah Anda, dan jangan biarkan Tentara Salib dan orang-orang murtad menikmati kehidupan yang baik atau kehidupan yang menyenangkan di tengah negara mereka sementara saudara laki-laki Anda mengalami pemboman, pembunuhan, dan penghancuran,” lanjut pemimpin kelompok radikal asal Irak itu.
Al-Baghdadi sebelumnya diyakini tewas dalam serangan udara Rusia di pinggiran Raqqa pada Juli lalu. Kelompok pemantau krisis Suriah, Observatorium Suriah untuk HAM adalah satu organisasi yang ikut mengklaim kematian buron utama dunia itu.
”Kami telah mengkonfirmasi informasi dari para pemimpin, termasuk salah satu petinggi level pertama ISIS di desa timur Deir al-Zor,” kata Rami Abdulrahman, direktur observatorium yang berbasis di Inggris tersebut, kepada Reuters.
Tapi rekaman yang dirilis pada hari Kamis, mengindikasikan bahwa al-Bagdadi memang masih hidup.
Pentagon sendiri tidak pernah mengonfirmasi kematian al-Baghdadi. Pejabat Pentagon, Letnan Jenderal Stephen Townsend mengatakan kepada The Associated Press pada akhir Agustus lalu bahwa dia tidak mempercayai rumor tersebut.
”Apakah saya percaya dia hidup? Ya," kata Townsend. "Ada juga beberapa indikator di jalur intelijen bahwa dia masih hidup.”
Rekaman audio berdurasi 46 menit itu dirilis melalui Al-Furqan, sebuah media yang dijadikan alat propaganda kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Ini merupakan rekaman suara terbaru al-Baghdadi sejak November 2016. Belum jelas kapan rekaman itu dibuat.
Tapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa rekaman suara pemimpin ISIS itu benar-benar baru. Salah satunya, komentar al-Baghdadi perihal ancaman perang Korea Utara (Korut) terhadap Amerika Serikat.
Menurutnya, acaman dari Korut itu membuktikan bahwa pengaruh AS mengalami penurunan. ”Oh tentara pendukung Islam dan khalifah di mana saja, intensifkan serangan berturut-turut, dan termasuk ke markas media kafir dan pusat perang ideologis di antara target Anda,” bunyi suara pemimpin ISIS itu, seperti dikutip New York Times, Jumat (29/9/2017).
”Lanjutkan operasi jihad dan berkah Anda, dan jangan biarkan Tentara Salib dan orang-orang murtad menikmati kehidupan yang baik atau kehidupan yang menyenangkan di tengah negara mereka sementara saudara laki-laki Anda mengalami pemboman, pembunuhan, dan penghancuran,” lanjut pemimpin kelompok radikal asal Irak itu.
Al-Baghdadi sebelumnya diyakini tewas dalam serangan udara Rusia di pinggiran Raqqa pada Juli lalu. Kelompok pemantau krisis Suriah, Observatorium Suriah untuk HAM adalah satu organisasi yang ikut mengklaim kematian buron utama dunia itu.
”Kami telah mengkonfirmasi informasi dari para pemimpin, termasuk salah satu petinggi level pertama ISIS di desa timur Deir al-Zor,” kata Rami Abdulrahman, direktur observatorium yang berbasis di Inggris tersebut, kepada Reuters.
Tapi rekaman yang dirilis pada hari Kamis, mengindikasikan bahwa al-Bagdadi memang masih hidup.
Pentagon sendiri tidak pernah mengonfirmasi kematian al-Baghdadi. Pejabat Pentagon, Letnan Jenderal Stephen Townsend mengatakan kepada The Associated Press pada akhir Agustus lalu bahwa dia tidak mempercayai rumor tersebut.
”Apakah saya percaya dia hidup? Ya," kata Townsend. "Ada juga beberapa indikator di jalur intelijen bahwa dia masih hidup.”
Credit sindonews.com