Seoul (CB) - Korea Utara, menyatakan, mahasiswa Amerika
Serikat, Otto Warmbier, tidak disiksa selama 17 bulan ditahan. Mereka
katakan ini sehari setelah dokter koroner Ohio menyatakan kematian
Warmblier diakibatkan kekurangan oksigen dan darah ke otak oleh cedera
yang tidak diketahui.
Warmbier dihukum 15 tahun kerja paksa karena mencoba mengambil barang yang mengandung slogan propaganda dari hotelnya, kemudian mahasiswa Universitas Virginia tersebut ditahan oleh Korea Utara sejak Januari 2016 sampai dibebaskan pada 15 Juni.
Warmbier meninggal beberapa hari setelah tiba di Amerika Serikat, dan orangtuanya mengatakan anak mereka telah disiksa saat berada di Korea Utara.
Korea Utara telah memberikan perawatan medis kepada Warmbier meskipun sedang menyatakan permusuhannya dengan Amerika Serikat, dan mengklaim tindakan penyiksaan merupakan fitnah tanpa dasar yang ditujukan untuk melawan Korut, demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, seperti yang dikutip kantor berita negara KCNA.
Warmbier dihukum 15 tahun kerja paksa karena mencoba mengambil barang yang mengandung slogan propaganda dari hotelnya, kemudian mahasiswa Universitas Virginia tersebut ditahan oleh Korea Utara sejak Januari 2016 sampai dibebaskan pada 15 Juni.
Warmbier meninggal beberapa hari setelah tiba di Amerika Serikat, dan orangtuanya mengatakan anak mereka telah disiksa saat berada di Korea Utara.
Korea Utara telah memberikan perawatan medis kepada Warmbier meskipun sedang menyatakan permusuhannya dengan Amerika Serikat, dan mengklaim tindakan penyiksaan merupakan fitnah tanpa dasar yang ditujukan untuk melawan Korut, demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, seperti yang dikutip kantor berita negara KCNA.
Credit antaranews.com
Trump tuduh Korut siksa mahasiswa AS Otto Warmbier
Washington (CB) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald
Trump pada Selasa (26/9) menuduh Korea Utara (Korut) menyiksa mahasiswa
AS yang ditahan di sana, mengatakan bahwa pemuda itu "disiksa di luar
batas".
Otto Warmbier (22) meninggal pada Juni beberapa hari setelah dipulangkan dalam kondisi koma secara misterius, menyusul penahanan lebih dari setahun di penjara Korea Utara.
Trump sebelumnya menyalahkan rezim brutal Pyongyang atas penderitaan Warmbier, namun itu pertama kalinya sang presiden secara publik menuduh Korea Utara melakukan penyiksaan dalam kasus tersebut.
Para pejabat AS mengatakan Trump secara pribadi terkejut dengan kematian Warmbier dan komentarnya pada Selasa menambah tekanan terhadap rezim Kim Jong-Un.
Warmbier terbukti bersalah atas pelanggaran terhadap negara karena mencoba mencuri poster propaganda dari sebuah hotel Pyongyang dan dijatuhi hukuman kerja paksa 15 tahun.
"Otto disiksa di luar batas oleh Korea Utara," ujar Trump di Twitter.
Pesannya diunggah menyusul penyiaran wawancara dengan orangtua Warmbier.
"Mereka menculik Otto, mereka menyiksanya, mereka sengaja melukainya. Mereka bukan korban, mereka teroris," kata Fred Warmbier ayah Otto pada Selasa dalam acara "Fox and Friends", demikian AFP.
Otto Warmbier (22) meninggal pada Juni beberapa hari setelah dipulangkan dalam kondisi koma secara misterius, menyusul penahanan lebih dari setahun di penjara Korea Utara.
Trump sebelumnya menyalahkan rezim brutal Pyongyang atas penderitaan Warmbier, namun itu pertama kalinya sang presiden secara publik menuduh Korea Utara melakukan penyiksaan dalam kasus tersebut.
Para pejabat AS mengatakan Trump secara pribadi terkejut dengan kematian Warmbier dan komentarnya pada Selasa menambah tekanan terhadap rezim Kim Jong-Un.
Warmbier terbukti bersalah atas pelanggaran terhadap negara karena mencoba mencuri poster propaganda dari sebuah hotel Pyongyang dan dijatuhi hukuman kerja paksa 15 tahun.
"Otto disiksa di luar batas oleh Korea Utara," ujar Trump di Twitter.
Pesannya diunggah menyusul penyiaran wawancara dengan orangtua Warmbier.
"Mereka menculik Otto, mereka menyiksanya, mereka sengaja melukainya. Mereka bukan korban, mereka teroris," kata Fred Warmbier ayah Otto pada Selasa dalam acara "Fox and Friends", demikian AFP.
Credit antaranews.com