CB, Jakarta - Uni Emirat Arab berencana membangun sebuah kota di tengah padang pasir untuk melakukan simulasi kehidupan di planet Mars. Proyek ini diperkirakan bakal menelan biaya sebesar sekitar Rp 1.8 triliun.
Proyek yang diberi nama “Mars Science City” ini dijabarkan dalam
pertemuan pemerintah Uni Emirat Arab pada pekan ini. Pemerintah akan
membangun asrama superbesar dengan luas sekitar 600 ribu meter persegi.
Kota ini akan dihuni para peneliti yang akan melakukan penelitian terkait kebutuhan makanan, air dan energi di sebuah planet luar. Uni Emirat Arab berharap dapat menyelesaikan pembangunan replika kehidupan Mars secara total dalam 100 tahun mendatang.
Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Rashid, mengatakan negaranya adalah negara hebat yang memiliki visi dan memahami tantangan yang dihadapi saat ini.
“Kami percaya pada potensi penjelajahan ruang angkasa, dan kolaborasi dengan rekan serta pemimpin global untuk memanfaatkan penemuan dari penelitian dan pergerakan ini demi memenuhi kebutuhan manusia serta meningkatkan kualitas hidup di Bumi,” kata Sheikh.
Dia juga menambahkan, “Menempatkan manusia di planet lain merupakan hal yang sudah lama diimpikan oleh semua orang. Tujuan kami adalah menjadi pelopor bagi dunia untuk mewujudkan impian tersebut.”
Proyek ini merupakan bagian dari “Mars 2117 Stategy”, yang merupakan sebuah program yang digunakan untuk mengembangkan markas bagi manusia di Mars. Kompleks ini akan dihuni sekitar 600 ribu orang dilengkapi oksigen dan tansportasi inner city.
Uni Emirat Arab bukanlah satu – satunya negara yang memiliki rencana mengirimkan manusia ke luar angkasa. SapceX, sebuah perusahaan transportasi luar angkasa di Amerika Serikat, juga menyiapkan rencana untuk mengatur planet merah tersebut agar dapat dihuni. Cina juga sudah mulai membangun sebuah lokasi simulasi kehidupan manusia di Mars di daerah kering di bagian utara negara itu.
Kota ini akan dihuni para peneliti yang akan melakukan penelitian terkait kebutuhan makanan, air dan energi di sebuah planet luar. Uni Emirat Arab berharap dapat menyelesaikan pembangunan replika kehidupan Mars secara total dalam 100 tahun mendatang.
Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Rashid, mengatakan negaranya adalah negara hebat yang memiliki visi dan memahami tantangan yang dihadapi saat ini.
“Kami percaya pada potensi penjelajahan ruang angkasa, dan kolaborasi dengan rekan serta pemimpin global untuk memanfaatkan penemuan dari penelitian dan pergerakan ini demi memenuhi kebutuhan manusia serta meningkatkan kualitas hidup di Bumi,” kata Sheikh.
Dia juga menambahkan, “Menempatkan manusia di planet lain merupakan hal yang sudah lama diimpikan oleh semua orang. Tujuan kami adalah menjadi pelopor bagi dunia untuk mewujudkan impian tersebut.”
Proyek ini merupakan bagian dari “Mars 2117 Stategy”, yang merupakan sebuah program yang digunakan untuk mengembangkan markas bagi manusia di Mars. Kompleks ini akan dihuni sekitar 600 ribu orang dilengkapi oksigen dan tansportasi inner city.
Uni Emirat Arab bukanlah satu – satunya negara yang memiliki rencana mengirimkan manusia ke luar angkasa. SapceX, sebuah perusahaan transportasi luar angkasa di Amerika Serikat, juga menyiapkan rencana untuk mengatur planet merah tersebut agar dapat dihuni. Cina juga sudah mulai membangun sebuah lokasi simulasi kehidupan manusia di Mars di daerah kering di bagian utara negara itu.
Credit TEMPO.CO