Menteri Pertahanan AS Jim Mattis (REUTERS/Adnan Abidi)
Kabul - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis melakukan kunjungan mendadak ke Kabul, Afghanistan. Sedikitnya enam roket mendarat di dekat Bandara Internasional Kabul setelah pesawat yang membawa Mattis mendarat.
Dituturkan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Danish, kepada AFP, Rabu (27/9/2017), sejumlah roket diluncurkan dan jatuh di dekat bagian militer di kompleks Bandara Kabul pada Rabu (27/9) waktu setempat. Danish menyatakan, tidak ada korban jiwa akibat roket itu.
Kepolisian setempat telah mengisolasi lokasi tersebut. Penyelidikan tengah dilakukan untuk mencari tahu lokasi persis asal roket diluncurkan. Tidak ada penerbangan yang dibatalkan atau ditunda akibat serangan roket ini.
Situasi dekat Bandara Kabul usai serangan roket Foto: REUTERS/Mohammad Ismail
|
Secara terpisah, kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket itu. Melalui sayap media mereka, AMAQ, seperti dilansir Reuters, ISIS menyebut 'sejumlah penyusup' menggunakan beberapa roket SPG-9 dan mortir dalam serangan itu.
Serangan roket ini terjadi beberapa jam setelah Mattis tiba di Kabul. Mattis dilaporkan tidak berada di bandara saat serangan roket terjadi. Mattis menjadi anggota kabinet pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang mengunjungi Afghanistan.
Kunjungan mendadak Mattis di Kabul ini dilakukan setelah Trump mengumumkan strategi baru untuk Afghanistan. Trump berjanji meningkatkan operasi militer terhadap Taliban di Afghanistan.
Situasi dekat Bandara Kabul usai serangan roket Foto: REUTERS/Mohammad Ismail
|
Mattis mengatakan AS akan mengirimkan 3 ribu tentara tambahan ke Afghanistan, untuk membantu melatihkan tentara Afghanistan yang bertempur melawan Taliban dan kelompok militan lainnya. Diketahui saat ini ada 8.400 tentara AS di Afghanistan, yang kebanyakan menjadi penasihat militer bagi pasukan bersenjata negara tersebut.
Credit detik.com