Partikel itu dinamai tri-anion karena mengandung tiga elektron lebih banyak daripada proton. Tim peneliti tersebut diketuai oleh fisikawan Puru Jena. "Temuan ini sangat penting, belum pernah ada seorang pun yang menemukan tri-anion," kata Jena dikutip dari laman Science Alert.
Temuan tri-anion disebut-sebut dapat diaplikasikan pada dunia industri dan menciptakan baterai ion-aluminium jenis baru. Berbeda dari di-anion yang punya tambahan dua elektron, tri-anion punya manfaat lebih banyak dari sekadar sebagai bahan baku baterai.
"Beberapa partikel memegang peranan penting untuk banyak alasan. Pertama, bisa menghasilkan garam. Kedua, bisa digunakan di berbagai campuran kimia. Contohnya pembersih lantai yang mampu membunuh bakteri," jelas Jena.
Di samping itu partikel tri-anion bisa dimanfaatkan sebagai pembersih udara yang menyimpan potensi industri miliaran dolar. Sejauh ini berbagai manfaat dari partikel tri-anion baru sebatas model di komputer.
Ini artinya butuh eksperimen lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan kegunaannya. "Petunjuk yang sudah kami susun dalam jurnal penelitian menjadi acuan dalam desain tri-anion," ungkap Jena.
Credit REPUBLIKA.CO.ID