Umat
muslim melakukan tawaf atau mengelilingi kabah tujuh kali, saat bulan
Ramadan di Masjidil Haram, Mekah, Juni 2016. REUTERS/Faisal Al Nasser
CB, Teheran – Iran mengumumkan akan bereaksi dan menyerang Arab Saudi kecuali dua kota suci umat Islam, jika Riyadh melakukan serangan yang tidak masuk akal.
Pernyataan Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan tersebut dibuat untuk menindaklanjuti ancaman Pangeran Arab Saudi untuk mengalihkan medan perang ke Iran.
“Jika Arab Saudi melakukan sesuatu yang tidak masuk akal, kami akan menghantam seluruh area, kecuali Mekah dan Madinah. Mereka pikir dapat melakukan sesuatu hanya karena memiliki Angkatan Udara,” kata Hossein, seperti dilansir Reuters, Senin, 8 Mei 2017.
Hossein merujuk serangan berkelanjutan oleh pesawat tempur Arab Saudi terhadap sekutu Iran di Yaman, Syiah Houthi, yang menguasai Sanaa.
Pernyataan Dehghan disampaikan melalui siaran langsung stasiun televisi Al-Manar TV menanggapi pernyataan Wakil Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Salman, Selasa pekan lalu, 2 Mei 2017, tentang persaingan pengaruh antara Islam Sunni dan Syiah.
“Kami paham tujuan rezim Iran. Sebelum mereka menggelar pertempuran di Arab Saudi, lebih baik medan tempur berada di sana,” ujar Mohammed dalam sebuah pernyataan terang-terangan di televisi pemerintah, Selasa, 2 Mei.
Arab Saudi dan Iran bersaing untuk mendapat pengaruh di Timur Tengah dan mendukung kelompok-kelompok saingan dalam perang sipil Suriah.
Iran membantah tuduhan Arab Saudi bahwa mereka mengirimkan bantuan finansial dan senjata ke kelompok-kelompok yang memusuhi Riyadh di sekitar dunia Arab.
Credit tempo.co