Rabu, 01 Maret 2017

Raja Salman dan Jokowi Akan Teken 10 Kesepakatan Kerja Sama


 
Raja Salman dan Jokowi Akan Teken 10 Kesepakatan Kerja Sama  
Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud. (Foto: REUTERS/Jim Bourg)
 
Jakarta, CB -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Alshuibi menuturkan, ada sekitar 10 kesepakatan kerja sama yang sudah final dan akan ditandatangani Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

“Delapan Memorandum of Understanding (MoU) sudah selesai, hari ini sisa dua Mou selesai dan akan ditandatangani nanti,” kata Alshuibi di Kantor Kedubes Arab Saudi di Jakarta, Selasa (28/2).

Dia menjabarkan kesepuluh kesepakatan yang dimaksud antara lain menyangkut kerja sama di bidang keamanan, kebudayaan, pendidikan, urusan Islam, perdagangan, UKM, perikanan dan kelautan, serta pariwisata.

Dalam bidang pendidikan dan kebudyaan, Alshuibi menuturkan, Saudi bersedia membantu pembangunan sekolah Bahasa Arab di tiga kota besar di Indonesia yakni Makassar, Surabaya, dan Medan.

Meskipun begitu, Alshuibi tak bisa merinci total nilai kerja sama antara kedua negara. Ia memastikan bahwa kerja sama yang terjalin antar kedua negara akan memberi manfaat besar bagi Indonesia.

“Jumlah dan nilai kerja sama kami tidak begitu mengerti, tapi dapat dipastikan 10 MoU itu adalah investasi dengan jumlah yang besar,” katanya.

Ditemui di kesempatan berbeda, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, membenarkan adanya penambahan jumlah kesepakatan yang akan diteken kedua pemimpin saat bertemu di Istana Bogor, 1 Maret nanti.

Menurutnya, penambahan kesepakatan dan luasnya bidang kerja sama menandakan kuatnya hubungan bilateral antara kedua negara.

“Semula ada lima kesepakatan yang sudah final, tapi sejak kemarin sore (27/2) jumlahnya bertambah lima lagi,” kata Arramanatha saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Selain itu, Arramanatha menegaskan akan ada beberapa hal prioritas yang akan dibahas oleh Jokowi dan Raja Salman. Salah satunya mangenai permintaan penambahan kuota haji bagi warga negara Indonesia.

Menurutnya, masalah kuota haji akan secara khusus dibahas Jokowi mengingat jumlah daftar tunggu peserta haji Indonesia kian mengular.

“Meski ada penambahan kuota haji bagi warga Indonesia tapi itu belum sepenuhnya bisa mengurangi waktu tunggu yang panjang. Ada kemungkinan Presiden Jokowi mengangkat isu ini,” ucapnya.

Raja Salman dan rombongan direncanakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada 1 Maret. Rencananya, Pelindung dua kota suci Mekkah dan Madinah itu akan menghabiskan waktu selama 9 hari di Jakarta dan Bali bersama sekitar 1.500 delegasi termasuk 19 pangeran dan 7 meneteri.

Kunjungan Raja Salman kali ini merupakan yang pertama kalinya sejak lawatan terakhir pemimpin Arab Saudi ke Indonesia pada 1970.

Selain bertemu Jokowi, Raja Salman direncanakan akan berpidato di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengunjungi Masjid Istiqlal, dan menemui sejumlah pemimpin organisasi Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU).

“Raja Salman juga akan bertemu dengan sejumlah pemimpin organisasi Islam besar seperti MUI, NU, dan Muhammadiyah. Selain (organisasi) itu tidak ada rencana lain,” kata Arrmanatha.


Credit  CNN Indonesia