Jumat, 03 Maret 2017

PTDI Bikin 3 Pesawat N245 di Tahap Awal


PTDI Bikin 3 Pesawat N245 di Tahap Awal  
Foto: Ardan Adhi Chandra




Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menggarap proyek pesawat N245, bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Pemerintah telah menetapkan N245 masuk masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional.

Dalam pengembangan awal, PTDI dan LAPAN akan membuat sebanyak 3 unit pesawat N245. Dari 3 prototipe tersebut, 2 di antaranya dijual ke publik dan sisanya disimpan PTDI.

"Kita sekarang design development 2-3 prototipe. Kita akan bikin maksimum 3 prototipe, 1 keep dan 2 dijual," jelas Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, kepada detikFinance, Rabu (1/3/2017).

PTDI akan memproduksi sebanyak 12 unit pesawat N245 setiap tahun. Rencana ini dijalankan dengan catatan maskapai nasional menjadi pembeli pertama pesawat N245.

"Harapan kita bisa bikin serial production 12 pesawat per tahun," kata Arie.

Perlu diketahui, pesawat N245 merupakan pengembangan dari pesawat CN235 yang juga pernah diproduksi PTDI. Proyek pesawat N245 meliputi modifikasi dengan menghilangkan ramp door di bagian belakang pesawat untuk menampung lebih banyak penumpang.

Pesawat ini juga bisa melesat hingga kecepatan 500 km per jam dengan jarak tempuh mencapai 1.100 km.



Credit  finance.detik.com



Bikin Pesawat N245, PTDI Kerahkan Hingga 800 Orang


Bikin Pesawat N245, PTDI Kerahkan Hingga 800 Orang  
Foto: Tim Infografis, Luthfy Syahban



Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menggarap proyek pesawat N245. Pesawat yang merupakan pengembangan dari CN235 ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dalam proyek ini, PTDI menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). PTDI akan mengerahkan hingga 800 orang khusus untuk menggarap proyek pesawat yang dimulai tahun ini.

"Orangnya sih bisa sampai 500-800 secara menyeluruh," ujar Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, kepada detikFinance, Rabu (1/3/2017).



Adapun 800 orang tersebut terdiri dari berbagai bagian. Khusus untuk teknisi, PTDI mengerahkan hingga 300 orang. Sedangkan untuk pengerjaan manufaktur dikerjakan oleh 400 orang.

"Engineer 200-300 orang, manufaktur 400 orang. Kemudian sisanya pendukungnya, supporting-nya yang non direct," tutur Arie.

Sebanyak 800 orang yang dilibatkan dalam pengembangan pesawat N245 merupakan pegawai internal PTDI, yang dulunya juga sempat membuat N219. Sedangkan jika nantinya diproduksi secara massal, PTDI akan menambah tenaga kerja untuk membantu proses pembuatan pesawat.

"Nanti kalau masuk serial production ada kemungkinan. Kalau rate tinggi, rekrut orang-orang lagi," jelas Arie.



Credit  finance.detik.com


Ini Spesifikasi Pesawat N245 Made in Bandung


Ini Spesifikasi Pesawat N245 Made in Bandung  
Foto: Tim Infografis, Luthfy Syahban


Jakarta - Pesawat N245 masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek yang akan digarap PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan dimulai tahun ini.

N245 merupakan pengembangan dari pesawat CN235 yang sebelumnya pernah dibuat oleh PTDI. Pesawat ini memiliki kapasitas penumpang hingga 54 orang dan memiliki jarak tempuh hingga 1.100 kilometer (km) sekali terbang.

Pengembangan pesawat N245 yang akan dilakukan PTDI dan LAPAN akan menelan dana hingga US$ 190 juta atau Rp 2,47 triliun.



"Biaya development sekitar US$ 190 juta," kata Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Pesawat ini akan dilengkapi dengan mesin Pratt & Whitney (PWC) PW127Z dengan mesin ganda. Berbeda dengan pendahulunya CN235, N245 memiliki ekor yang bertipe T dan tidak ada lagi ramp door alias pintu untuk menaruh barang di belakang pesawat.

N245 memiliki panjang 22,65 meter dengan tinggi 7,4 meter dan lebar sayap 25,8 meter. Pesawat ini nantinya digunakan sebagai pesawat jarak pendek untuk meningkatkan konektivitas udara antar daerah.



Pesawat N245 mampu melesat hingga 500 km per jam dengan jarak tempuh hingga 1.100 km. Pesawat N245 bisa melakukan lepas landas dalam jarak sekitar 890 meter dan mendarat dalam jarak 765 meter.



Credit  finance.detik.com

Bikin Pesawat N245, PTDI Harap Maskapai Lokal Jadi Pembeli Pertama


Bikin Pesawat N245, PTDI Harap Maskapai Lokal Jadi Pembeli Pertama  
Foto: Tim Infografis, Luthfy Syahban


Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan menggarap proyek pesawat N245. Jika mulai dikembangkan tahun ini, N245 akan selesai di 2019.

Selanjutnya, PTDI dan LAPAN akan melakukan serial production atau produksi massal hingga 12 pesawat. Setelah diproduksi secara massal, diharapkan maskapai dalam negeri menjadi pembeli pertama.

"Paling penting sebagai PSN (Proyek Strategis Nasional) harus barangnya dibeli, dipakai oleh maskapai nasional. Kita harapkan Garuda Indonesia sebagai launching customer atau minimum Pelita Air," ujar Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, kepada detikFinance, Rabu (1/3/2017).

Baca juga: Masuk Proyek Strategis Nasional, Pesawat N245 Diproduksi Tahun Ini

Jika tidak didahului oleh maskapai lokal, maka maskapai luar negeri pun akan ragu membeli pesawat buatan anak bangsa ini.

"Kalau enggak dibeli maskapai Indonesia sendiri, maskapai lain juga ngapain mau beli," imbuh Arie.

Pada pengembangan awal, PTDI dan LAPAN akan merilis 3 prototipe pesawat N245 yang dua di antaranya akan dijual ke maskapai dalam negeri.

Setelah itu, produksi massal pun akan dimulai dengan memproduksi 12 pesawat N245 setiap tahunnya.

"Kita sekarang design development 2-3 prototipe. Harapan kita bisa bikin serial production 12 pesawat per tahun," tutur Arie.


Credit  finance.detik.com