Sejumlah pengamat mengatakan, Trump
mulai menurunkan intonasi bicaranya mengenai konflik Israel dan
Palestina. (AFP Photo/Saul Loeb)
"Saya ingin melihat Anda menghentikan sedikit pembangunan itu," ujar Trump kepada Netanyahu saat menggelar jumpa pers setelah pertemuan bilateral mereka di Gedung Putih, Rabu (15/2).
Isu ini sempat memanaskan hubungan Israel dan AS. Netanyahu naik pitam karena di akhir pemerintahan Barack Obama, AS sebagai sekutu Israel tak menggunakan hak vetonya ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa akan merilis pernyataan yang mengecam pembangunan permukiman tersebut.
|
Taipan real estate ini memang dikenal sebagai pendukung Israel. Saat menang pemilihan umum pada November lalu, Trump bahkan menyatakan ingin memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, daerah yang selama ini masih diperebutkan oleh Israel dan Palestina.
Namun dalam pertemuan ini, Trump hanya mengatakan ingin memindahkan kedubes itu, tapi tak menjabarkan lebih lanjut rencana tersebut. Ia juga enggan mengomentari pertanyaan mengenai waktu pasti pemindahan kedubes itu.
Namun, Trump dikritik karena tak menunjukkan sikap tegas atas perundingan damai itu. "Saya melihat upaya perundingan dua negara dan satu negara, dan saya setuju dengan pilihan yang dipilih oleh kedua negara. Saya bisa setuju dengan kedua pilihan," kata Trump.
Tak lama setelah jumpa pers itu, warga Palestina pun angkat bicara. Mereka mengapresiasi pernyataan Trump mengenai permukiman di Tepi Barat, tapi juga menekankan bahwa Palestina tetap menginginkan perundingan damai yang adil dengan melibatkan kedua negara.
Credit CNN Indonesia