ANKARA
- Partai yang berkuasa di Turki, Partai AK menyebut kritikan dan
kecaman dari pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap pembelian S-400
dari Rusia sudah keterlaluan dan telah jauh melewati batas.
"Pernyataan itu sudah terlalu jauh melewati batas," kata juru bicara Partai AK, Omar Celik dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (12/3).
"Mereka telah mencapai titik "tidak masuk akal" dengan menyarankan AS mungkin membatalkan kesepakatannya untuk menjual jet tempur Turki F-35, sesuatu yang tidak layak dari sekutu NATO. Sekutu dapat menyelesaikan masalah dengan berbicara," sambungnya.
"Pernyataan itu sudah terlalu jauh melewati batas," kata juru bicara Partai AK, Omar Celik dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (12/3).
"Mereka telah mencapai titik "tidak masuk akal" dengan menyarankan AS mungkin membatalkan kesepakatannya untuk menjual jet tempur Turki F-35, sesuatu yang tidak layak dari sekutu NATO. Sekutu dapat menyelesaikan masalah dengan berbicara," sambungnya.
Celik kemudian menegaskan bahwa tidak ada satupun negara, termasuk di dalamnya AS yang dapat mengacam Turki.
Sebelumnya, Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan, Amerika Serikat (AS) marah pada Turki bukan karena masalah pembelian S-400 dari Rusia. Namun, papar Erdogan, AS marah karena Turki menolak menjadi "boneka" mereka.
Berbicara di depan pendukungnya di kota Diyarbakir, Erdogan menuturkan bahwa Turki selalu membuat keputusannya sendiri dalam berbagai hal dan ini kadang bersebrangan dengan AS. Erdogan menyebut Washington tidak senang dan berusaha menenkan Ankara agar menyelaraskan kebijakan dengan mereka, namun hal itu tidak berhasil, yang pada akhirnya membuat AS kesal.
Sebelumnya, Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan, Amerika Serikat (AS) marah pada Turki bukan karena masalah pembelian S-400 dari Rusia. Namun, papar Erdogan, AS marah karena Turki menolak menjadi "boneka" mereka.
Berbicara di depan pendukungnya di kota Diyarbakir, Erdogan menuturkan bahwa Turki selalu membuat keputusannya sendiri dalam berbagai hal dan ini kadang bersebrangan dengan AS. Erdogan menyebut Washington tidak senang dan berusaha menenkan Ankara agar menyelaraskan kebijakan dengan mereka, namun hal itu tidak berhasil, yang pada akhirnya membuat AS kesal.
“Masalahnya
bukan tentang (sistem pertahanan Rusia) S-400. Itu karena Turki
mengambil tindakan atas keinginannya sendiri mengenai perkembangan
regional, khususnya di Suriah. S-400 yang kami beli tidak terhubung
dengan keamanan NATO, AS, atau F-35 dengan cara apa pun. Alasan kami
membeli sistem ini sudah jelas," kata Erdogan
Credit sindonews.com