Senin, 11 Maret 2019

Tandingi Drone Pembunuh AS, Rusia Miliki Pembunuh Drone




Tandingi Drone Pembunuh AS, Rusia Miliki Pembunuh Drone
Derivatsiya-PVO, sistem pertahanan udara robotik Rusia yang dijuluki sebagai pembunuh drone. Foto/Sputnik/Aleksey Kudenko


MOSKOW - Moskow saat ini sedang mengembangkan sistem pertahanan udara robotik yang disebut sebagai "pembunuh drone". Sistem itu menjadi jawaban untuk kendaraan udara nirawak (UAV) atau drone pembunuh Amerika Serikat (AS).

Militer Rusia menyatakan jika ada "drone pembunuh", maka harus ada "pembunuh drone". Sistem pertahanan robotik Rusia yang bernama Derivatsiya-PVO akan menyelesaikan uji coba tahap akhir pada November 2019.

"Tes negara terhadap sistem tersebut diharapkan akan selesai pada bulan November," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Zvezda, Sabtu (9/3/2019).

Berbekal lima jenis amunisi, termasuk proyektil multi-program, yang terprogram jarak jauh dan meledak di dekat target, Derivatsiya-PVO telah diberi label sebagai "pembunuh drone" oleh media-media lokal.

Bukan hanya UAV yang berada dalam bahaya, karena sistem Derivatsiya-PVO juga akan dapat melenyapkan pesawat, helikopter, rudal jelajah dan target kendaraan lapis baja ringan di darat.

Derivatsiya-PVO menampilkan "modul tempur" tak berawak yang dipasang pada platform kendaraan lapis baja BMP-3. Sistem pelacakannya dapat mendeteksi dan menembaki target musuh dari tempat, dalam gerakan dan saat berada di udara.

Sistem itu dilengkapi senapan 57 mm yang mampu menghantam benda dan proyektil pada jarak 6 km (3,8 mil) dan pada ketinggian hingga 4,5 km (2,8 mil).

Sistem canggih ini pertama kali disampaikan kepada publik oleh Burevestnik Central Research Institute selama expo Angkatan Darat 2018 musim panas lalu. Ini dimaksudkan untuk memperkuat unit pertahanan udara taktis pasukan darat Rusia. 





Credit  sindonews.com