ANKARA
- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu sebagai tiran yang membantai anak-anak Palestina.
Ucapan itu muncul ketika kedua pemimpin saling melontarkan hinaan dalam
pertengkaran terbaru mereka.
Awalnya Netanyahu mengecam pemimpin Turki dengan sebutan "diktator" dan pembuat lelucon. Komentar itu muncul setelah seharian pejabat kedua pemerintah bertukar pembicaraan.
Turki dan Israel menjalin hubungan diplomatik, namun kerap bersitegang. Erdogan, yang selama ini menganggap dirinya sebagai jagoan dalam perjuangan Palestina, adalah kritikus vokal terhadap kebijakan Israel. Kedua pemimpin tersebut pernah saling menghina di masa lalu terkait krisis Gaza.
Awalnya Netanyahu mengecam pemimpin Turki dengan sebutan "diktator" dan pembuat lelucon. Komentar itu muncul setelah seharian pejabat kedua pemerintah bertukar pembicaraan.
Turki dan Israel menjalin hubungan diplomatik, namun kerap bersitegang. Erdogan, yang selama ini menganggap dirinya sebagai jagoan dalam perjuangan Palestina, adalah kritikus vokal terhadap kebijakan Israel. Kedua pemimpin tersebut pernah saling menghina di masa lalu terkait krisis Gaza.
Pada Rabu pagi, Netanyahu membalas kritikan itu dalam sebuah pernyataan dari kantornya. Dia menyebut Erdogan seorang "diktator".
Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin untuk menuduh Netanyahu menyerang Erdogan karena mengekspos pemimpin Israel itu atas "pernyataan rasis", di mana Netanyahu mendiskriminasikan orang Arab dan Muslim.
"Negara apartheid yang dipimpinnya menduduki tanah Palestina, membunuh wanita dan anak-anak serta memenjarakan warga Palestina di tanah mereka sendiri," tulis Kalin di Twitter.
Kedua negara pada tahun 2016 mengakhiri keretakan hubungan selama enam tahun yang dipicu oleh serangan Israel atas kapal aktivis yang menuju Gaza. Serangan itu menewaskan 10 aktivis Turki dan menyebabkan runtuhnya hubungan diplomatik.
Credit sindonews.com