Rabu, 06 Maret 2019

AS Ancam Perkuat Sanksi Jika Korut Tak Denuklirisasi


AS Ancam Perkuat Sanksi Jika Korut Tak Denuklirisasi
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, mengatakan negaranya bakal meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara jika Pyongyang tidak menghentikan program nuklirnya. (Reuters/Joshua Roberts/File Photo)



Jakarta, CB -- Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Bolton, mengatakan bahwa negaranya bakal meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara jika Pyongyang tidak menghentikan program nuklirnya.

"Jika mereka tidak mau melakukannya, maka saya pikir Presiden [Donald] Trump sudah sangat jelas mengatakan bahwa mereka tidak akan mendapat keringanan atas sanksi yang diberikan kepadanya dan kami bahkan mempertimbangkan memperkuat sanksi itu," ujar Bolton, Selasa (5/3).

Namun, dalam wawancara dengan Fox Business Network yang dikutip Reuters tersebut, Bolton mengatakan bahwa AS akan memantau terlebih dulu komitmen Korut setelah pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un di Vietnam pekan lalu tak membuahkan hasil.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.


Di akhir pertemuan, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi.

Menurut Trump, Kim menawarkan menutup sejumlah situs peluncuran rudal dan kompleks nuklir dengan timbal balik AS mencabut sanksi atas Korut.

Sementara itu, Trump ingin Korut melucuti senjata nuklirnya secara keseluruhan, baru AS dapat mencabut sanksi atas negara pimpinan Kim tersebut.

Beberapa hari setelah pertemuan tersebut, sejumlah laporan mengungkap bahwa Korut mulai berupaya mengaktifkan kembali situs rudal dan nuklirnya, seperti Sohae dan Tongchang-ri.



Credit  cnnindonesia.com