Pejabat Palestina menyebut pertemuan itu sebagai konferensi AS-Israel.
CB,
WARSAWA -- Kekuatan-kekuatan Eropa hanya menawarkan partisipasi
terbatas dalam pertemuan dengan pemerintah Donald Trump yang membahas
Timur Tengah di Warsawa, Polandia. Keengganan negara-negara besar Eropa
ini menandakan kemarahan mereka atas kebijakan unilateral AS di Iran dan
Suriah.
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt akan meninggalkan pertemuan
Warsawa lebih awal karena ada urusan Brexit. Sementara Prancis hanya
mengirimkan pegawai sipil mereka dan Jerman mengirimkan menteri luar
negeri junior.
Kepala bidang luar negeri Uni Eropa
Federica Mogherini akan memboikot pertemuan tersebut. Awalnya dalam
pertemuan ini AS ingin menekan negara-negara Uni Eropa untuk bersedia
mengadopsi kebijakan yang lebih agresif terhadap Iran.
Sebenarnya
pertemuan ini dibatalkan ketika Eropa mengatakan kepada AS pertemuan
semacam ini 'bukan ide yang cerdas'. Sebab pertemuan tersebut hanya akan
menegaskan perbedaan Eropa dengan AS tentang Iran. Uni Eropa juga tidak
diberi tahu tentang adanya pertemuan ini sebelum Menteri Luar Negeri AS
Mike Pompeo mengumumkannya dengan tuan rumah Polandia.
Meskipun
menolak pertemuan yang fokus membahas perdamaian dan keamanan di Timur
Tengah ini diplomat-diplomat Eropa masih tidak yakin tokoh-tokoh seperti
Pompeo dan Wakil Presiden Mike Pence akan menurunkan retorika anti-Iran
mereka. Uni Eropa sangat mendukung perjanjian anti nuklir Iran 2015.
Walaupun mereka juga mengkritik program pengembangan rudal balistik
Iran.
Sementara
pemerintahan Trump menarik AS dari perjanjian tersebut dan
memberlakukan kembali sanksi ke Iran. Akhirnya Eropa membuat sebuah
kendaraan perdagangan yang dapat menghindari sanksi AS terhadap Iran.
Kehadiran
negara-negara Teluk Arab dan juga Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu menekankan permusuhan mereka terhadap Iran dapat menyatukan
negara-negara Arab dengan Israel. Salah satu diplomat mengatakan
pertemuan ini akan menjadi pertemuan pertama antara negara-negara Arab
dengan Israel sejak konferensi perdamaian Madrid tahun 1991.
Tapi
ada beberapa negara Arab yang tidak akan menghadiri pertemuan tersebut.
Antara lain Qatar, Turki, Lebanon, Iran dan Otoritas Palestina.
"Kami
tidak akan memberikan keringanan atau pengecualian atas sanksi kami
terhadap rezim Iran di masa depan, entah itu sanksi minyak atau yang
lainnya," kata Utusan Khusus AS untuk Iran Brian Hook, seperti dilansir
di the Guardian, Rabu (13/2).
Pemerintah Trump membebaskan
delapan negara dari sanksi mereka kepada Iran. Membuat mereka tetap
mengimpor minyak mentah dari Iran selama enam bulan sampai bulan Mei.
Pejabat
Inggris skeptis dengan retorika yang datang dari Washington. Mungkin AS
akan memberlakukan sanksi kepada mekanisme yang dibuat oleh Uni Eropa
untuk membantu perdagangan mereka dengan Iran.
Permanent
Under-Secretary setara Direktur Jendral Kementerian Luar Negeri Inggris
Sir Simon McDonald akan menjadi salah satu orang yang mendapatkan sanksi
itu. Karena dia ketua dewan badan Uni Eropa mekanisme perdagangan
dengan Iran.
Sementara itu perbedaan AS dengan Eropa
terkait Suriah terlihat dalam sidang House of Common Inggris. Ketika
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengungkapkan keraguaan terhadap
keinginan Trump menarik 2.000 pasukan AS dari Suriah.
"Penting
bagi kami untuk tidak mendeklarasikan kemenangan terlalu cepat, jika
kami melakukannya, kami menciptakan resiko ISIS kembali menguasai
wilayah, memang, kekhawatiran itu sudah mulai terungkap di bagian Irak
sekarang, kami seharusnya tidak mengira kemenangan perebutan wilayah
sama dengan kemenangan seutuhnya," kata Hunt kepada anggota parlemen
Inggris.
Namun menurut Hunt masih ada yang menggembirakan.
Karena awalnya Trump menyatakan penarikan pasukan akan dilakukan dalam
waktu dekat tapi pada akhirnya AS tetap bertindak pragmatis dengan tidak
menarik pasukan mereka secepat mungkin.
Hunt
mengisyaratkan AS seharusnya tidak meninggalkan sekutu mereka yaitu
pasukan Kurdi sendirian di utara Suriah. Karena ada potensi pasukan
Kurdi di serang Turki di sana.
"Kami tidak akan membiarkan
mereka jatuh sekarang, hal itu akan mengirimkan sinyal yang sangat
buruk tentang komitmen kami dengan sekutu kami di konflik masa mendatang
yang mana mungkin akan terjadi," tambah Hunt kepada anggota parlemen
Inggris.
Selama perang di Suriah pasukan Kurdi yang
dipimpin Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) sudah menahan 900 orang pasukan
asing yang bergabung dengan ISIS. Hunt mengatakan pemerintah Inggris
sedang membahas apakah mereka akan memulangkan pasukan asing ISIS asal
Inggris jika pasukan Kurdi tidak bersedia lagi menahan mereka.
Pemerintah Prancis juga sedang membahas isu ini.
Aljazirah
juga melaporkan Rusia sebagai sekutu Iran menolak datang ke pertemuan
yang membahas Timur Tengah itu. Pada hari Senin (11/2) Menteri Luar
Negeri Lebanon Gebran Bassil mengatakan ia tidak akan datang dalam
pertemuan itu.
Sementara itu pejabat Palestina menyebut
pertemuan itu sebagai konferensi AS-Israel. "Konspirasi yang bertujuan
untuk menghilangkan Palestina," kata pejabat Palestina.
Polandia
pun kabarnya sudah menolak untuk mengadakan pertemuan yang bertujuan
menyebarkan propaganda anti-Iran tersebut. Karena mereka tetap ingin
mempertahankan dukung kepada perjanjian nuklir Iran 2015.
"(Tapi)
Polandia sudah kehilangan kendali atas pesan umum konferensi ini yang
diambil alih AS, Israel dan Arab Saudi," kata mantan duta besar Polandia
untuk Afghanistan Piotr Lukasiewicz. n Lintar Satria