Khamenei duga serangan ini melibatkan agen yang terkait mata-mata negara tertentu. 
CB,
 TEHERAN -- Pemimpin Spiritual Revolusi Iran Ayatollah Sayed Ali 
Khamenei menyeru semua lembaga terkait untuk memusatkan perhatian 
terhadap serangan ke bus yang membawa personel Garda Revolusi Iran 
(IRGC). Setidaknya 27 personel pasukan elite Iran tewas dalam serangan 
tersebut.
Serangan
 bom terjadi terhadap satu bus yang membawa personel IRGC (Korps 
Pengawal Revolusi Islam) di Jalan Khashs-Zahedan di Provinsi 
Sistan-Baluchestan pada Rabu (15/2).
Menurut Khamenei, agen di balik kejahatan itu jelas-jelas memiliki hubungan dengan organisasi mata-mata negara tertentu.
"Tangan
 penjahat tentara bayaran sekali lagi dinodai darah pemuda yang mengabdi
 pada negara dan sejumlah aset manusia, yang telah mengabdikan diri 
mereka untuk melindungi perbatasan dan menjaga keamanan rakyat. Mereka 
gugur dalam satu serangan oleh pelaku teror tak kenal kasihan dan keji,"
 kata Khamenei seperti dilaporkan Kantor Berita Iran, 
IRNA.
Pemimpin
 tertinggi Iran tersebut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang 
kehilangan anggota keluarga mereka dan kepada IRGC. Ia berharap keluarga
 yang berduka bersabar dan mendoakan mereka yang gugur diterima di sisi 
Tuhan. Khameni juga mendoakan mereka yang cedera cepat sembuh.
Pemimpin
 Spiritual ini telah menginstruksikan IRGC untuk menyelidiki kemungkinan
 kelengahan yang memungkinan terjadinya serangan tersebut.
Markas
 Besar Quds, Departemen Hubungan Masyarakat IRGC, di dalam satu 
pernyataan pada Rabu malam mengatakan 27 orang gugur dan 13 orang cedera
 dalam serangan di Jalan Khash-Zahedan, Provinsi Sistan-Baluchestan.