Hashemi diduga menerima perlakuan tidak manusiawi di penjara Washington.
CB,
TEHERAN -- Iran menyerukan pembebasan Marziyeh Hashemi, jurnalis
kelahiran Amerika yang ditahan AS saat tengah bekerja untuk stasiun
televisi Iran. Teheran menuduh Washington memperlakukannya dengan tidak
baik di penjara sebagai seorang perempuan Muslim kulit hitam.
"Kami mengutuk penangkapan ilegal Marziyeh Hashemi, reporter dan presenter
Press TV,
dan perlakuan tidak manusiawi di penjara di Washington," kata juru
bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi, dikutip kantor
berita negara
IRNA.
Hashemi bekerja untuk
Press TV
berbahasa Inggris. Stasiun televisi itu pada Rabu (16/1) pagi
mengatakan pembawa acara TV dan film dokumenternya itu ditangkap di
Bandara Internasional St. Louis Lambert pada Ahad (13/1) dan ditahan di
Washington.
Namun Hashemi dilaporkan belum didakwa secara resmi. Pejabat FBI belum dapat dihubungi untuk diminta komentar.
"Hashemi,
seorang ibu dan nenek, tengah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat
untuk mengunjungi anggota keluarganya, termasuk saudara lelakinya, yang
menderita kanker," ujar
Press TV, dalam sebuah pernyataan.
Hashemi kemudian diizinkan untuk menghubungi putrinya dua hari setelah penangkapannya. Menurut
Press TV, Hashemi dilahirkan dengan nama Melanie Franklin di AS dan mengubah namanya setelah masuk Islam.
Di
dalam penjara, Hashemi dilaporkan telah diminta untuk mencopot jilbab
yang dikenakannya. Ia juga hanya ditawari daging babi untuk makan.
Satu-satunya makanan yang dia miliki selama dua hari terakhir adalah biskuit. Namun,
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi informasi tersebut.
"Penangkapan
mendadak seorang perempuan Muslim Amerika, dan perilaku tidak
berperikemanusiaan dan tidak sopan dari petugas federal AS, adalah
contoh yang jelas tentang bagaimana rezim apartheid memperlakukan
warganya yang bukan kulit putih," kata jubir Qasemi.
Hashemi
telah tinggal di Iran selama lebih dari satu dekade, menurut berbagai
media Iran. Dia telah meliput tentang diskriminasi terhadap perempuan,
Muslim, dan warga Afrika-Amerika di AS.