Senin, 03 Desember 2018

Cemas Armada Bawah Laut Rusia, AL Inggris Latihan Anti-Kapal Selam


Cemas Armada Bawah Laut Rusia, AL Inggris Latihan Anti-Kapal Selam
Kapal selam Inggris, HMS Ambush. Foto/Kementerian Pertahanan Inggris

LONDON - Angkatan Laut (AL) Inggris menggelar latihan anti-kapal selam yang melibatkan sejumlah kapal perang. Manuver itu untuk menghadapi ancaman armada bawah laut Rusia yang membuat London cemas.

Beberapa kapal perang yang dilibatkan dalam manuver AL Inggris pada 30 November antara lain kapal HMS St. Albans, kapal fregat Tipe 23, serta kapal selam HMS Ambush.

"(Latihan) ini telah mempertajam gigi mereka untuk melawan ancaman yang mencemaskan dari armada bawah laut Rusia yang sedang bangkit," tulis surat kabar The News yang berbasis di Portsmouth mengutip AL Inggris, Sabtu (1/12/2018) malam.

"Untuk menjadi yang terbaik dalam hal yang kami lakukan, penting bahwa kami melatih melawan. HMS Astute menyediakan mitra itu, dengan siapa kami dapat memoles keterampilan kami ke tingkat tertinggi," kata John Cromie, komandan dari kapal perang St Albans.

Komentarnya muncul setelah Angkatan Laut Kerajaan Inggris melalui seorang juru bicaranya mengatakan bahwa HMS St Albans yang berbasis di Portsmouth telah ditugaskan untuk mengawasi kapal penjelajah Rusia kelas Slava, Marshall Ustinov, yang melakukan perjalanan melalui Selat Inggris pada pertengahan November.

"Menggarisbawahi bahwa dalam hal ini, interaksi antara St Albans dan Marshal Ustinov telah membuktikan ramah dan profesional, yang mencerminkan saling pengertian yang ada antara pelaut profesional," ujar Cromie.

Kepala Armada Laut Amerika Serikat (AS), Wakil Laksamana Andrew "Woody" Lewis,  memperingatkan ancaman nyata dari armada bawah laut Rusia di Samudra Atlantik. "Mereka sangat kompeten," tambahnya.

Pada bulan Agustus, Kapten Jerry Kyd dari kapal induk Inggris; HMS Queen Elizabeth, mengatakan bahwa dalam tahun terakhir ada peningkatan yang menakutkan dalam aktivitas angkatan laut Rusia di wilayah Atlantik. "(Saya) hanya menggarisbawahi mengapa kita perlu mempertahankan armada yang seimbang, kuat dan mampu," ujarnya.

Belum lama ini kapal fregat Inggris, HMS Westminster, bergerak cepat mengawal dua kapal fregat Rusia dan kapal pendukungnya, yang kembali ke Baltik setelah beroperasi di Timur Tengah.

Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali membantah tuduhan tentang apa yang disebut sebagai "ancaman Rusia". Kementerian itu menekankan bahwa kapal perangnya selalu mematuhi hukum maritim internasional ketika melewati perairan internasional. 






Credit  sindonews.com