Senin, 03 Desember 2018

Trump dan Kim Jong Un Siap Gelar Pertemuan Kedua Awal Tahun Depan


Kim Jong Un dan Donald Trump sesaat akan menandatangani dokumen kesepakatan hasil pertemuan puncak mereka di Singapura,12 Juni 2018.
Kim Jong Un dan Donald Trump sesaat akan menandatangani dokumen kesepakatan hasil pertemuan puncak mereka di Singapura,12 Juni 2018.

CB, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan sinyalemen untuk melakukan pertemuan kedua dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un pada Januari atau Februari tahun depan. Tempat pertemuan bagi keduanya sedang dalam pertimbangan.
“Hubungan kami berjalan sangat baik,” kata Trump, dalam perjalanan pulang usai menghadiri KTT G20 di Argentina.  

Dikutip dari Reuters, Minggu, 2 Desember 2018, Trump mengaku ingin sekali mengundang Kim ke Amerika Serikat. Sumber di pemerintah Amerika Serikat mengatakan kedua pemimpin sudah saling berkomunikasi setelah pertemuan pertama digelar di Singapura, Juni 2018.

Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP

Gedung Putih dalam pernyataannya Sabtu, 1 Desember 2018, mengatakan Presiden Trump dengan Presiden Cina, Xi Jinping di pertemuan sela KTT G20, keduanya sangat yakin Kim akan berusaha membersihkan Semenjung Korea dari senjata nuklir. Trump dan Xi juga sepakat kemajuan telah dibuat oleh Korea Utara.
Sebelumnya pada akhir bulan lalu, Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence mengatakan Presiden Trump akan mendorong sebuah rencana kongkrit soal langkah-langkah yang harus dilakukan Pyongyang untuk mengakhiri program nuklirnya. Amerika Serikat tidak akan meminta Pyongyang menyediakan sebuah daftar lengkap senjata nuklir dan lokasi sebelum dilakukan pertemuan kedua. Sebaliknya, pertemuan kedua nanti harus menghasilkan sebuah rencana yang nyata.
“Saya rasa pertemuan kedua ini akan sangat penting, dimana kami hadir dengan sebuah rencana untuk mengidentifikasi seluruh senjata yang dipertanyakan Amerika Serikat, mengidentifikasikan seluruh tempat pengembangan senjata nuklir di Korea Utara dan mengizinkan tim inspeksi masuk ke lokasi serta menjalankan rencana pembongkaran senjata-senjata nuklir,” kata Pence.  
Menurutnya, sanksi internasional masih akan diberlakukan kepada Korea Utara hingga negara itu benar-benar merampungkan denuklirisasi. Sebelumnya Korea Utara geram karena Washington masih belum mau melonggarkan sanksi. Korea Utara bahkan mengancam akan terus mengembangkan program nuklirnya jika Amerika Serikat tidak menghentikan kampanye menjatuhkan sanksi ke negara itu.





Credit  tempo.co