Rabu, 06 Desember 2017

Menteri Pertahanan Argentina: Ledakan Telah Membunuh Semua Awak Kapal Selam ARA San Juan


https: img.okeinfo.net content 2017 12 06 18 1825809 menteri-pertahanan-argentina-ledakan-telah-membunuh-semua-awak-kapal-selam-ara-san-juan-EmrZfRCKyE.jpg
Kapal selam Argentina, ARA San Juan. (Foto: CNN)


MAR DEL PLATA - Menteri Pertahanan Argentina, Oscar Aguad mengumumkan kabar duka. Aguad menyatakan, seluruh awak kapal selam ARA San Juan yang hilang di Atlantik Selatan diyakini telah tewas. Dari total awak kapal yang berjumlah 44 orang itu dipercaya  tidak ada yang selamat.
Pernyataan Aguad ini dilontarkan dalam sebuah wawancara program berita yang ditayangkan stasiun televisi nasional Argentina. Sang pewawancara bahkan sempat mengulangi pernyataan Aguad untuk menegaskan informasi tentang nasib semua awak kapal San Juan.

"Jadi maksud Anda mereka semua (awak kapal selam San Juan) sudah mati?" tanya si pewawancara.
"Tepat sekali," jawab Aguad tanpa keraguan sebagaimana disitat dari CNN, Rabu (6/12/2017).
Otoritas Argentina sendiri telah resmi menghentikan operasi pencarian awak kapal San Juan pada 1 Desember lalu. Meski demikian, pencarian bangkai kapal di dasar laut tetap dilakukan. Kapal selam tanpa awak milik Amerika Serikat (AS) dan Rusia dilaporkan akan turut membantu pencarian bangkai kapal dan jenazah para awaknya.
Kapal tanpa awak dari 2 negara besar itu akan mencari San Juan hingga kedalaman 6.000 meter di bawah permukaan laut. Sebelumnya, 28 kapal dan sembilan pesawat terbang dari 11 negara didukung 4.000 orang telah membantu menyisir wilayah sekira 40.000 kilometer persegi untuk menemukan San Juan namun berhasil nihil.
Sebagaimana diketahui, kapal selam ARA San Juan terakhir memberikan informasi pada Rabu 15 November 2017 pagi waktu setempat. Kapal selam itu menghilang saat tengah dalam perjalanan pelayaran selama 10 hari dari pelabuhan Ushuaia, Argentina Selatan ke pangkalan angkatan laut di Mar del Plata, 400 kilometer selatan Buenos Aires.

Kapal ARA San Juan diduga kuat menghilang karena ledakan. Tetapi Otoritas Argentina kini juga menyelidiki kemungkinan adanya tindak pidana korupsi yang mempengaruhi bencana yang dialami San Juan. Pasalnya kapal selam tersebut hanya menjalani perawatan selama 2 tahun yang seharusnya memerlukan waktu 5 tahun.

Selain itu, audit dari pihak berwenang menunjukkan beberapa bagian dan bahan yang digunakan dalam perbaikan Sab Juan tidak memenuhi standar. "Kami tidak memiliki bukti yang jelas namun ada kecurigaan yang mengarah pada korupsi," imbuh Aguad.




Credit  okezone.com