Selasa, 17 Oktober 2017

Wartawan Pembongkar Korupsi Tewas dalam Ledakan Mobil


Wartawan Pembongkar Korupsi Tewas dalam Ledakan Mobil 
Ilustrasi ledakan. (ThinkStock/Stocktrek Images)


Jakarta, CB -- Daphne Caruana Galizia, salah satu wartawan investigatif paling terkemuka di Malta, dilaporkan tewas setelah ledakan besar menghancurkan mobilnya.

Sementara polisi hanya bisa mengonfirmasi kejadian ledakan tersebut, Perdana Menteri Malta Joseph Muscat mengatakan, berdasarkan bukti awal, diindikasikan bahwa Caruana Galizia tewas dalam ledakan tersebut.

Menurut sejumlah media lokal yang dikutip CNN pada Senin (16/10), Caruana Galizia dilaporkan tewas tak lama setelah meninggalkan kediamannya di Bidnija, dekat Mosta.


Caruana Galizia (53) disorot oleh situs politik Politico sebagai salah satu dari 28 orang yang bisa memberi dampak besar di Eropa pada 2017 setelah mengungkap korupsi di skena politik Malta.

Dia disebut sebagai "seorang perempuan yang bisa berperan seperti WikiLeaks, bertempur sendirian melawan ketidaktransparanan dan korupsi di Malta."

Blognya yang populer, "Running Commentary," adalah salah satu yang paling berpengaruh di dunia politik Malta dan faktor utama yang membuat Muscat memutuskan pemilu sela empat bulan lalu. Wartawan itu menduga Sang Perdana Menteri dan istrinya terkait dengan skandal Panama Papers.



Pasangan itu menampik menggunakan rekening bank di luar negeri untuk menyembunyikan pembayaran dari keluarga berkuasa Azerbaijan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah ledakan, Muscat menyebut insiden itu "barbar" dan mengatakan tindakan tersebut "bertentangan dengan peradaban dan kehormatan."

"Saya mengecam dengan keras serangan barbar terhadap orang ini dan terhadap kebebasan berekspresi di negara kita," ujarnya dalam pernyataan.

"Semua orang menyadari bahwa Caruana Galizia adalah salah satu pengkritik terbesar bagi saya, secara politik dan pribadi, sebagaimana ia pada politikus lain.


"Walau demikian, saya tidak akan pernah menggunakan fakta itu untuk membenarkan aksi barbar ini."

Tulisan Caruana Galizia terkait dugaan korupsi membuat Muscat menggelar pemilu sela pada Juni lalu. Ia menang dengan mudah.

Caruana Galizia menduga istri Muscat, Michelle, adalah seorang pemilik perusahaan di Panama dan uang dalam jumlah besar telah ditransfer antara perusahaan dan rekening bank di Azerbaijan.

Baik Muscat maupun istrinya sama-sama menampik tudingan itu.

Dalam unggahan blog terakhirnya, 30 menit sebelum ledakan, Caruana Galizia menyoroti anggota legislatif dari oposisi dan menyebut situasi politik saat ini dalam keadaan "putus asa."




Credit  cnnindonesia.com